Banjir tak henti-hentinya menjadi masalah bagi masyarakat di Indonesia, namun tak ada akibat jika tidak ada sebab…
Sedikit saya mengulas hasil pengamatan saya tentang penyebab terjadinya banjir yang meresahkan dan merugikan masyarakat dari berbagai segi terutama masalah kesehatan.
Betapa tidak, banjir kerap terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri. Hal yang menjadi sorotan saya adalah :
1. Sampah ada dimana-mana
Pemerintah dan segenap pemerhati kesehatan begitu gencar menyuarakan gerakan hidup bersih dan sehat, namun apalah daya semua kembali kepada individu masing-masing. Sering saya dapati masyarakat membuang sampah seenaknya, lebih parah lagi ketika terjadi hujan deras.. ada banyak orang yang membuang sampahnya ke parit atau selokan dengan dalih agar memudahkan sampah terbuang tanpa harus repot untuk membuang sampah pada tempat sampah umum.
Tidak hanya itu, banyak pula warga yang membuang sampah rumah tangga yang sudah dikumpulkannya ke pinggiran jalan yang kosong, dengan dalih tak ada tempat pembuangan sampah tanpa berpikir dampak yang bisa ditimbulkan…
Masyarakat lebih senang membuang sampah di kali, parit karena berpikir bahwa sampah tersebut nantinya akan mengalir, lantas pertanyaannya..apakah mereka tahu akan mengalir kemana sampah tersebut dan apakah itu tidak mengganggu ?? bahkan menurut dugaan saya banyak warga tahu bahwa hal itu sebenarnya salah namun tetap dilakukan.
Intinya adalah kebiasaan buruk warga yang tidak sadar hidup sehat tersebut harus diselesaikan.
2. Pembangunan dimana-mana
Indikator keberhasilan sebuah Negara dalah ketika terlihat dari pembangunan dari Negara tersebut, namun yang saya maksudkan adalah…apakah pihak terkait sadar atau sudah memikirkan dampak dan solusi dari pembangunan tersebut sehingga pro terhadap kesehatan lingkungan sekitar.
Apakah ketika merencanakan pembangunan perhatian terhadap kesehatan lingkungan menjadi prioritas ataukah lebih cenderung pro kepada keuntungan dari pembangunan tersebut.
Perumahan dibangun dimana-mana tanpa memikirkan apakah kelak beberapa tahun kedepan tidak merendam perumahan tersebut, yang menurut saya harusnya sudah di pikirkan jauh sebelumnya sebelum membangun dan mencarikan solusi yang tepat. Tidak hanya sekedar menyelesaikan sebuah proyek semata.
3. Selokan sulit dibersihkan dan selokan tertimbun oleh lumpur
Mengapa saya katakana selokan sulit dibersihkan ?? sebab warga pemilik rumah atau took kadang tak peduli ketika selokan di rumahnya sulit dibersihkan.. banyak warga menutup selokannya sampai kesulitan ingin membersihkannya dengan alasan sebagai jalan masuk kendaraan dan ditempati untuk tanaman di atasnya.
Tidaklah salah jika menutup/melakukan pengecoran diatas selokan sepanjang bisa dibersihkan, yang saya permasalahkan adalah kebanyakan selokan sudah tidak kelihatan karena tertutupi oleh “coran” jika demikian,, bagaimana cara membersihhkannya.
Perlu menjadi catatan bahwa jika hanya segelintir rumah yang bisa membersihkan selokannya.. maka sampah, lumpur dan material yang memenuhi selokan lainnya.. akan sulit untuk mengalir ke tempat pembuangan akhir, sehingga inilah salah satu penyebab dari banjir.
4. Pemerhati kesehatan masyarakat masih kurang
Banyak yang resah jika terjadi banjir, namun yang mau memperhatikan kesehatan masyarakat masih kurang. Pemerhati yang saya maksudkan adalah orang-orang yang mau memperhatikan dan peduli dengan kesehatan di sekitarnya.
Saya bermaksud mengulas lebih banyak lagi, namun mungkin bisa dilain kesempatan, terima kasih atas perhatiannya…
Banjir tak henti-hentinya menjadi masalah bagi masyarakat di Indonesia, namun tak ada akibat jika tidak ada sebab…
Sedikit saya mengulas hasil pengamatan saya tentang penyebab terjadinya banjir yang meresahkan dan merugikan masyarakat dari berbagai segi terutama masalah kesehatan.
Betapa tidak, banjir kerap terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri. Hal yang menjadi sorotan saya adalah :
1. Sampah ada dimana-mana
Pemerintah dan segenap pemerhati kesehatan begitu gencar menyuarakan gerakan hidup bersih dan sehat, namun apalah daya semua kembali kepada individu masing-masing. Sering saya dapati masyarakat membuang sampah seenaknya, lebih parah lagi ketika terjadi hujan deras.. ada banyak orang yang membuang sampahnya ke parit atau selokan dengan dalih agar memudahkan sampah terbuang tanpa harus repot untuk membuang sampah pada tempat sampah umum.
Tidak hanya itu, banyak pula warga yang membuang sampah rumah tangga yang sudah dikumpulkannya ke pinggiran jalan yang kosong, dengan dalih tak ada tempat pembuangan sampah tanpa berpikir dampak yang bisa ditimbulkan…
Masyarakat lebih senang membuang sampah di kali, parit karena berpikir bahwa sampah tersebut nantinya akan mengalir, lantas pertanyaannya..apakah mereka tahu akan mengalir kemana sampah tersebut dan apakah itu tidak mengganggu ?? bahkan menurut dugaan saya banyak warga tahu bahwa hal itu sebenarnya salah namun tetap dilakukan.
Intinya adalah kebiasaan buruk warga yang tidak sadar hidup sehat tersebut harus diselesaikan.
2. Pembangunan dimana-mana
Indikator keberhasilan sebuah Negara dalah ketika terlihat dari pembangunan dari Negara tersebut, namun yang saya maksudkan adalah…apakah pihak terkait sadar atau sudah memikirkan dampak dan solusi dari pembangunan tersebut sehingga pro terhadap kesehatan lingkungan sekitar.
Apakah ketika merencanakan pembangunan perhatian terhadap kesehatan lingkungan menjadi prioritas ataukah lebih cenderung pro kepada keuntungan dari pembangunan tersebut.
Perumahan dibangun dimana-mana tanpa memikirkan apakah kelak beberapa tahun kedepan tidak merendam perumahan tersebut, yang menurut saya harusnya sudah di pikirkan jauh sebelumnya sebelum membangun dan mencarikan solusi yang tepat. Tidak hanya sekedar menyelesaikan sebuah proyek semata.
3. Selokan sulit dibersihkan dan selokan tertimbun oleh lumpur
Mengapa saya katakana selokan sulit dibersihkan ?? sebab warga pemilik rumah atau took kadang tak peduli ketika selokan di rumahnya sulit dibersihkan.. banyak warga menutup selokannya sampai kesulitan ingin membersihkannya dengan alasan sebagai jalan masuk kendaraan dan ditempati untuk tanaman di atasnya.
Tidaklah salah jika menutup/melakukan pengecoran diatas selokan sepanjang bisa dibersihkan, yang saya permasalahkan adalah kebanyakan selokan sudah tidak kelihatan karena tertutupi oleh “coran” jika demikian,, bagaimana cara membersihhkannya.
Perlu menjadi catatan bahwa jika hanya segelintir rumah yang bisa membersihkan selokannya.. maka sampah, lumpur dan material yang memenuhi selokan lainnya.. akan sulit untuk mengalir ke tempat pembuangan akhir, sehingga inilah salah satu penyebab dari banjir.
4. Pemerhati kesehatan masyarakat masih kurang
Banyak yang resah jika terjadi banjir, namun yang mau memperhatikan kesehatan masyarakat masih kurang. Pemerhati yang saya maksudkan adalah orang-orang yang mau memperhatikan dan peduli dengan kesehatan di sekitarnya.
Saya bermaksud mengulas lebih banyak lagi, namun mungkin bisa dilain kesempatan, terima kasih atas perhatiannya…
Banjir tak henti-hentinya menjadi masalah bagi masyarakat di Indonesia, namun tak ada akibat jika tidak ada sebab…
Sedikit saya mengulas hasil pengamatan saya tentang penyebab terjadinya banjir yang meresahkan dan merugikan masyarakat dari berbagai segi terutama masalah kesehatan.
Betapa tidak, banjir kerap terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri. Hal yang menjadi sorotan saya adalah :
1. Sampah ada dimana-mana
Pemerintah dan segenap pemerhati kesehatan begitu gencar menyuarakan gerakan hidup bersih dan sehat, namun apalah daya semua kembali kepada individu masing-masing. Sering saya dapati masyarakat membuang sampah seenaknya, lebih parah lagi ketika terjadi hujan deras.. ada banyak orang yang membuang sampahnya ke parit atau selokan dengan dalih agar memudahkan sampah terbuang tanpa harus repot untuk membuang sampah pada tempat sampah umum.
Tidak hanya itu, banyak pula warga yang membuang sampah rumah tangga yang sudah dikumpulkannya ke pinggiran jalan yang kosong, dengan dalih tak ada tempat pembuangan sampah tanpa berpikir dampak yang bisa ditimbulkan…
Masyarakat lebih senang membuang sampah di kali, parit karena berpikir bahwa sampah tersebut nantinya akan mengalir, lantas pertanyaannya..apakah mereka tahu akan mengalir kemana sampah tersebut dan apakah itu tidak mengganggu ?? bahkan menurut dugaan saya banyak warga tahu bahwa hal itu sebenarnya salah namun tetap dilakukan.
Intinya adalah kebiasaan buruk warga yang tidak sadar hidup sehat tersebut harus diselesaikan.
2. Pembangunan dimana-mana
Indikator keberhasilan sebuah Negara dalah ketika terlihat dari pembangunan dari Negara tersebut, namun yang saya maksudkan adalah…apakah pihak terkait sadar atau sudah memikirkan dampak dan solusi dari pembangunan tersebut sehingga pro terhadap kesehatan lingkungan sekitar.
Apakah ketika merencanakan pembangunan perhatian terhadap kesehatan lingkungan menjadi prioritas ataukah lebih cenderung pro kepada keuntungan dari pembangunan tersebut.
Perumahan dibangun dimana-mana tanpa memikirkan apakah kelak beberapa tahun kedepan tidak merendam perumahan tersebut, yang menurut saya harusnya sudah di pikirkan jauh sebelumnya sebelum membangun dan mencarikan solusi yang tepat. Tidak hanya sekedar menyelesaikan sebuah proyek semata.
3. Selokan sulit dibersihkan dan selokan tertimbun oleh lumpur
Mengapa saya katakana selokan sulit dibersihkan ?? sebab warga pemilik rumah atau took kadang tak peduli ketika selokan di rumahnya sulit dibersihkan.. banyak warga menutup selokannya sampai kesulitan ingin membersihkannya dengan alasan sebagai jalan masuk kendaraan dan ditempati untuk tanaman di atasnya.
Tidaklah salah jika menutup/melakukan pengecoran diatas selokan sepanjang bisa dibersihkan, yang saya permasalahkan adalah kebanyakan selokan sudah tidak kelihatan karena tertutupi oleh “coran” jika demikian,, bagaimana cara membersihhkannya.
Perlu menjadi catatan bahwa jika hanya segelintir rumah yang bisa membersihkan selokannya.. maka sampah, lumpur dan material yang memenuhi selokan lainnya.. akan sulit untuk mengalir ke tempat pembuangan akhir, sehingga inilah salah satu penyebab dari banjir.
4. Pemerhati kesehatan masyarakat masih kurang
Banyak yang resah jika terjadi banjir, namun yang mau memperhatikan kesehatan masyarakat masih kurang. Pemerhati yang saya maksudkan adalah orang-orang yang mau memperhatikan dan peduli dengan kesehatan di sekitarnya.
Saya bermaksud mengulas lebih banyak lagi, namun mungkin bisa dilain kesempatan, terima kasih atas perhatiannya…