Gizi memiliki peran yang sangat penting bagi perempuan, sejak berupa janin hingga usia lanjut.apabila perempuan kekurangan gizi dalam masa pertumbuhan sampai tua akan mengalami kerentanan biologis dan mudah mengalami gangguan kesehatan. untuk jelasnya simak ilustrasi berikut ini :
Ada seorang perempuan berusia 35 tahun. ketika lahir ibunya mengalami malnutrisi dan berkerja terlalu keras. wanita tersebut sangat kecil dan berat badannya sangat rendah saat lahir.
Selama masa kanak-kanak hanya mendapat sedikit makanan, bahkan lebih sedikit dibanding saudara laki-lakinya. ia tidak bersekolah seperti saudara laki-laki tetapi tetap tinggal di rumah bersama ibunya untuk membantu pekerjaan rumah tangga dan menjaga anak.
Menginjak masa, bentuk tulang-tulang tubuhnya tidak serasi dan ia lebih pendek dari seharusnya. sesuai tradisi, ia kemudian menikahdan mempunyai bayi pertamanya ketika ia berusia 14 tahun, bahkan sebelum ia berkembang sepenuhnya. proses melahirkan bayinya sulit, tetapi ia bertahan hidup dan lebih dari itu, suatu kali ia mengalami perdarahan yang begitu banyak sehingga membuat setiap orang khawatir tidak dapat pulih kembali. sejak saat itu ia menderita Anemia suatu keadaan yang diperburuk dengan adanya cacing di dalam tubuhnya. kehamilan berikutnya ia menderita demam malaria dan keguguran.
Seperti ibu sebelumnya ia tidak pergi ke pusat kesehatan ketika hamil tempat tersebut sangat asing. ia menggunakan bidan tradisional/dukun bayi. dukun tersebut tidak terlatih dan tidak bisa menjaga kebersihan. akibatnya wanita itu menderita infeksi yang sangat serius setelah melahirkan.
Ia hanya mempunyai sedikit waktu di antara kehamilan-kehamilannya untuk mengembalikan kekuatannya dan setiap saat ia hanya mempunyai sedikit makanan yang cukup, kehamilannya yang terakhir ia sudah kehabisan tenaga.
(sumber : UNFPA, 1989; Hammer, 1981)
Itulah gambaran perempuan miskin umumnya. data Departemen Kesehatan menunjukkan tingginya angka perempuan usia subur yang menderita kekurangan energi kronis (KEK). tahun 2002, terdapat 17,6 persen perempuan usia subur atau sejumlah 11,7 juta orang mengalami kekurangan gizi. bahkan tahun 1999 jumlahnya mencapai 24,9%. perempuan usia subur yang menderita KEK memiliki risiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah yang selanjutnya akan berlanjut pertumbuhan kecerdasan fisik yang lamban ketika anak bertumbuh.