Setelah membaca sebuah artikel yang memuat tentang merokok, dimana pada hasil bacaan saya, ada yang menarik bahwa ternyata Penelitian yang dipimpin oleh Severine Sabia dari University College London's Department of Epidemiology and Public Health mengamati data kesehatan dari 5.099 pria dan 2.137 wanita. Untuk menilai hubungan kebiasaan perokok dengan penurunan kognitif, peneliti meninjau kembali laporan dengan menggunakan enam penilaian status merokok para partisipan selama 25 tahun dan tiga penilaian tes kognitif yang dikumpulkan selama 10 tahun.
Temuan yang dimuat dalam Archives of General Psychiatry menemukan perokok pria mengalami penurunan mental yang lebih cepat dibandingkan non perokok. Sementara perokok yang telah berhenti setidaknya selama 10 tahun sebelum penilaian pertama tes kognitif, masih menunjukkan adanya penurunan kognitif secara signifikan.
Mengingat kembali postingan saya, sebelumnya telah dikatakan oleh berbagai sumber bahwa rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.
Dari penelitian yang terbaru yang dipimpin oleh Severine Sabia dari University College London's Department of Epidemiology and Public Health mengamati data kesehatan dari 5.099 pria dan 2.137 wanita Merokok tak hanya sekedar menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru dan impoten. Penelitian terbaru tersebut menunjukkan kebiasaan merokok terus-menerus justru membuat Anda jadi bodoh.
Demikian pula dikatakan oleh sabia yang dilansir oleh abcnews, bahwa perokok pria berusia 50 tahun menunjukkan adanya penurunan kognitif yang sama seperti pria non perokok berusia 60 tahun. Meskipun demikian, para peneliti tidak menemukan hubungan yang sama antara merokok dan penurunan fungsi kognitif pada wanita. Sabia menambahkan hal ini bisa saja terjadi karena wanita dalam kelompok usia ini lebih sedikit yang merokok dibandingkan pria. Peneliti kemudian menambahkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dan kognitif terutama pada pria yang berusia lebih tua.
Merokok selain bisa menjadi pemicu terjadinya berbagai macam penyakit di dalam tubuh kita, namun juga bisa menyebabkan kita menjadi bodoh sehingga bagi anda yang perokok agar memperhatikan hal ini, dengan harapan saya agar bisa berhenti merokok dan kepada orang tua agar semakin ketat memperhatikan kesehatan anaknya agar tidak merokok, demikian pula yang tidak merokok agar tidak berpaling menjadi seorang perokok.
Melalui postingan ini saya berharap Indonesia bisa bebas dari asap rokok, sebab kita sudah begitu banyak menghirup udara yang tercemar jangan lagi ditambah dengan asap rokok yang merupakan racun bagi tubuh kita. Sampai di sini dulu postingan saya kali ini, dan saya pasti akan melanjutkannya kembali seputaran masalah merokok pada postingan minggu depan, dan kepada anda yang ingin berkomentar saya persilahkan untuk masuk kepada kotak komentar. Terima kasih ^_^
0 komentar:
Post a Comment