” CRITICAL
JOURNAL “
KNOWLEDGE AND
ATTITUDE TOWARD HIV/AIDS
AMONG
SENIOR SCHOOL STUDENTS IN ISFAHAN
Judul : Knowledge and attitude toward AIDS/HIV Among senior school student
in
Isfahan
Penulis : Zahra Abdeyazdan, Narges
Sadeghi
Publikasi : Iranian
Journal of Clinical Infectious Diseases 2008;3(2):93-98
Penelaah : Ria Wahyuni
Tanggal
Telaah : 26
Februari 2012
I.
Deskripsi Jurnal :
1. Tujuan
Utama Penelitian
Untuk mengetahui
informasi publik mengenai HIV / AIDS dan sikap mereka terhadap orang dengan HIV
/ AIDS (ODHA) sebagai dasar untuk penentuan program
pendidikan yang sesuai di setiap komunitas, dan disini adalah komunitas pelajar.
2. Hasil
Penelitian
Tingkat pengetahuan total 60,2% dari siswa itu baik, dari 34,1%
dari mereka adalah sedang dan 5,7% dari subyek memiliki tingkat pengetahuan
yang buruk, dan tingkat pengetahuan total tidak berbeda antara anak perempuan
dan laki-laki. Pada penelitian ini ada sikap negatif terhadap AIDS dan HIV
positif. Pada 68,6% siswa sikap adalah sedang, di 23,3% sikap itu baik dan
8,1% dari siswa sikap rendah. Jurnal dan buku merupakan sumber informasi utama
pada anak perempuan dan anak laki-laki sumber informasi utama adalah TV.
3. Kesimpulan
Penelitian
Sebagian besar responden tahu modus utama penularan infeksi
HIV. Jadi, pendekatan sementara media massa bisa menjadi strategi yang
paling mungkin untuk upaya pendidikan masa depan, pendidikan intervensi dalam
program sekolah melibatkan guru dan konsultan sekolah dapat disesuaikan secara
tepat dengan kebutuhan khusus para siswa, untuk memaksimalkan efektivitas
mereka.
II.
Telaah jurnal
A. Fokus
Utama Penelitian :
AIDS
(acquired immunodeficiency syndrome) was first recognized among homosexual men
in the USA in 1981 and subsequently in Europe and sub- Saharan Africa and since
then there has been an explosion in HIV transmission (1). There is a growing need for giving special attention to young people in the AIDS epidemic field world wide (2). According to UNICEF
reports there are 11.8 million young people between 15-24 years living with
HIV/AIDS (2).
Education
about how AIDS is transmitted and prevented is the primary weapon against AIDS, because there is no treatment or vaccine to prevent
its spread and drug therapy is very expensive. However prevention strategies
must be culturally specific.
There
were 95 people with HIV/AIDS in Iran in 1987 and in 2004 this number was
increased to 7108, the majority of them were young people at the age range of
25-34. In 1987, the transmission modes of infection were mainly via blood and
blood products, while in 2004 were shared needles between addicted people (4, 5).
Knowing
the public information regarding HIV/AIDS and their attitude toward people with
AIDS/HIV (PWA) can provide a basis for appropriate educational program in each
community. So, we investigated knowledge of and attitude toward AIDS/HIV among
senior school students in Isfahan city, Iran. We also assessed the sources of
their information about AIDS/HIV.
Berdasarkan
bagian pendahuluan di atas di ketahui bahwa penyakit HIV & AIDS terus
mengalami peningkatan hingga tahun 2004, yakni Ada 95 orang dengan HIV / AIDS di Iran tahun 1987 dan pada tahun
2004 jumlah ini meningkat menjadi 7108, mayoritas dari mereka adalah
orang-orang muda di kisaran usia 25-34,
sebagaimana Menurut laporan UNICEF
ada 11,8 juta anak muda muda antara 15-24 tahun dengan HIV / AIDS (2). Pada
tahun 1987, penularan mode infeksi terutama melalui darah dan produk darah,
sedangkan pada tahun 2004 yang berbagi jarum antara orang-orang kecanduan. Melihat besarnya populasi yang berisiko
HIV & AIDS, maka akan sangat mengkhawatirkan terlebih lagi usia yang banyak
terkena (mayoritas) adalah anak muda kisaran usia 25 -34 tahun sehingga dalam
penelitian ini, focus terhadap anak-anak remaja di kalangan SMA melalui upaya
mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap para siswa/siswi terhadap HIV &
AIDS sehingga memudahkan dalam pembuatan program pendidikan yang sesuai dengan
komunitas.
B. Elemen
yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian
1. Gaya
Penulisan :
- Sistematika
penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan
dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci),
pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan. Meskipun tujuan dimasukkan ke dalam pendahuluan dan kesimpulan di masukkan
dalam pembahasan dalam artian tidak ada point besar tersendiri tentang tujuan
penelitian dan kesimpulan.
- Tata
bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
2. Penulis :
- Penulis
dalam penelitian ini berasal dari Keperawatan dan Kebidanan Fakultas, Isfahan
Universitas Ilmu Kedokteran, Isfahan, Iran, Khorasgan
University, Isfahan, Iran, yaitu : Zahra Abdeyazdan, Narges Sadeghi.
- Gelar akademik dari penulis sudah benar karena tidak di
cantumkan
- Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang
departemen mereka berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di
bidang yang mereka teliti.
3. Judul :
“Knowledge and attitude toward AIDS/HIV Among
senior school student in Isfahan”
- Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak
ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti.
- Namun kekurangannya : belum memenuhi prinsip
5 W 1 H. Tidak dicantumkan tahun penelitian diadakan.
4. Abstrak :
Kelebihan :
- Abstrak
mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.
-
Memenuhi
IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion) .
-
Mencantumkan
kata kunci.
} Kekurangan : Jumlah kata dalam abstrak
melebihi 250 kata.
C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1.
Tujuan/ Masalah Penelitian :
Tujuan
dari penelitian adalah : Untuk mengetahui
informasi publik mengenai HIV / AIDS dan sikap mereka terhadap orang dengan HIV
/ AIDS (ODHA) sebagai dasar untuk penentuan program
pendidikan yang sesuai di setiap komunitas, dan disini adalah komunitas pelajar.
2. Konsistensi
logis :
Laporan
penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu : dimulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak (latar belakang,
pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan,
dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan.
3.
Literatur review :
-
Penyusunan literatur menggunakan
sistim vancouver dan terorganisir dengan logis, namun seharusnya Nomor
kutipan ditulis superskrip.
-
Penulisan jurnal menggunakan analitis
kritis berdasarkan literatur yang ada dengan membandingkan temuan-temuan pada
penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.
Contoh :
This study
revealed several important findings. The level of HIV/AIDS knowledge among
studentsThis finding is similar to a previous Iranian study (6) and studies in
other countries (7,8) but is in contrast to the study of Ferrer L.et al that
showed good level of HIV/AIDS knowledge among the Chilean university students
(9) and also the study of Ganczak M. et al which showed the poor level of
HIV/AIDS knowledge among 75% of Arab university students (10).
Female students demonstrated a slightly higher level
of knowledge in comparison with male students, but the difference was
insignificant. This is consistent with the previous study in Iran and other
studies (6) and is in contrast with studies of Argrawal et al (11), Singh et al
(13) and Aomereore et al (14).
-
Literatur yang digunakan hanya sekitar
50 % literatur terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah
dipublikasikan sebelumnya.
4.
Theoritical kerangka :
Baik kerangka konseptual
maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal penelitian
tersebut, namun pada bagian pembahasan, tinjauan pustaka mengenai pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS pada
berbagai penelitian sebelumnya dijelaskan dengan cukup rinci.
5.
Tujuan/ sasaran/ pertanyaan
penelitian/ hipotesis :
Tujuan dan sasaran penelitian terdapat dalam pendahuluan jurnal tersebut, namun tidak diberikan judul
khusus sehingga penelaah mengambil sendiri tujuan tersebut setelah membaca pembahasan
dalam jurnal tersebut yaitu :
Knowing the public
information regarding HIV/AIDS and their attitude toward people with AIDS/HIV
(PWA) can provide a basis for appropriate educational program in each
community. So, we investigated knowledge of and attitude toward AIDS/HIV among
senior school students in Isfahan city, Iran.
6. Sampel :
Ten General high schools (5 girls’ school and 5 boys’ school) were
selected by clustering method from 5 different educational districts of Isfahan
city. To ensure homogeneity of the samples, special- purpose and private high
schools were not included. In general 36 students were selected from each
school. The complete response rate was 90% from a total of 350 high school
students participated and the remaining 10% of questionnaires were incomplete.
-
Penelitian ini dilakukan di kota Isfahan, Iran dari tahun 2003 sampai tahun 2004.
Sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak (randomisasi) yang
berasal dari 10 sekolah
yang terdiri dari 5 sekolah khusus laki-laki dan 5 sekolah khusus perempuan, dipilih sebesar 36 siswa
setiap sekolah secara acak. namun hanya 350 subyek yang berhasil diperoleh sebab tingkat respons lengkap
adalah 90% dari 350 siswa SMA berpartisipasi dan 10% sisanya dari kuesioner
adalah tidak lengkap.
- Jadi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini
adalah mereka yang
duduk di bangku SMA dari 10 SMA pilihan dan seluruh sampel yang diperoleh diminta untuk mengisi kuesioner setelah mendapat
persetujuan lisan mereka.
- Dalam
penentuan besar sampel, dijelaskan bahwa
masing-masing sekolah diambil 36 orang menjadi sampel dalam penelitian. Tingkat respons lengkap adalah 90% dari 350
siswa SMA berpartisipasi dan 10% sisanya dari kuesioner adalah tidak lengkap
7.
Pertimbangan Ethical :
- Sebelum
mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
-
Izin etik
untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Pengelola Pendidikan dan Kepala Sekolah, Karamsad serta izin dari pimpinan perusahaan dan
institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut.
8.
Definisi
Operasional :
-
Definisi
operasional mengenai HIV/AIDS tidak
disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebut.
9.
Metodologi :
Settings and Design : A cross sectional survey among randomly selected high school students in
Isfahan city was conducted
-
Desain
penelitian yang digunakan adalah cross-sectional
study berbasis komunitas dengan menggunakan
350 subyek yang duduk di bangku SMA di kota Isfahan, Iran.
- Instrumen yang digunanakan adalah kuesioner, daftar
pedoman wawancara.
-
Pengujian
reliability dan validitas instrumen tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.
10.
Data analisis/ hasil :
-
Analisis
statistik yang digunakan adalah menggunakan SPSS untuk uji t. Dalam penelitian ini menggunakan uji t untuk
mengetahui perbedaan sikap antara laki-laki dan perempuan terhadap HIV/AIDS
yang ditunjukkan dengan p = 0,29 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
bermakna dan jumlah
sampel yang besar.
- Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas
mengenai isi tabel
Umumnya, total tingkat pengetahuan 60,2% dari siswa itu baik, 34,1% cukup dan 5,7% dari
subyek memiliki tingkat pengetahuan yang buruk. Total tingkat pengetahuan
tidak berbeda nyata antara perempuan dan laki-laki (tabel 1).
Mayoritas dari mereka
juga percaya bahwa hanya laki-laki gay yang mendapat AIDS. Sebagian besar siswa
(98,2% perempuan dan 95,2% laki-laki) berpikir bahwa mengukur pencegahan
infeksi seharusnya dididik oleh media massa, 83,5% perempuan dan 86,5% laki-laki
percaya bahwa semua remaja harus menerima pendidikan seksual.
The mean score of attitude among girls was 2.67±0.41
and among boys was 2.56±0.41 and this difference was significant (t= 2.19,
p=0.29).
11.
Pembahasan temuan hasil penelitian
Kelebihan :
-
Bagian pembahasan mengacu kepada
beberapa kriteria Hills :
a. Kekuatan asosiasi
”The mean score
of attitude among girls was 2.67±0.41 and among boys was 2.56±0.41 and this
difference was significant (t= 2.19, p=0.29)”
Besarnya asosiasi dapat dilihat dari nilai P = 0,29 yang menunjukkan
bahwa antara pengetahuan dan sikap siswa SMA terhadap HIV/AIDS tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna
b. Konsistensi
“Female students demonstrated a slightly higher level
of knowledge in comparison with male students, but the difference was
insignificant. This is consistent with the previous study in Iran and other
studies (6) and is in contrast with studies of Argrawal et al (11), Singh et al
(13) and Aomereore et al (14)”
Replikasi
dari temuan peneliti sebelumnya memperlihatkan hasil yang berlawanan
dari hasil penelitian sebelumnya.
Contohnya : Siswa perempuan menunjukkan sedikit lebih tinggi tingkat
pengetahuan dibandingkan dengan siswa laki-laki, tetapi perbedaannya tidak
signifikan. Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya di Iran dan penelitian
lain (6) dan ini berlawanan dengan studi Argrawal dkk (11), Singh et al (13)
dan Aomereore dkk (14).
c. Hubungan temporal
Keberadaan faktor kausa yang mendahului terjadinya
penyakit atau akibat. Tidak bisa diketahui keberadaan faktor kausanya sebab
disini yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap terhadap penyakit HIV &
AIDS dan tidak dibahas faktor kausa yang mendahului terjadinya penyakit atau
akibat.
d. Spesifitas
Hubungan
kausal dalam hal spesificity tidak terpenuhi meskipun diketahui bahwa HIV dan
AIDS ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan dan sikap responden terkait
masalah jalur masuk dan penularan penyakit tersebut. Namun dalam penelitian ini
tidak dilakukan intervensi seperti VCT untuk mengetahui responden yang terkena
penyakit terkait dengan tingkat pengetahuan dan sikapnya terhadap HIV dan AIDS.
e. Efek dosis respon
Tidak ada efek dosis respon sebab penelitian ini
bukan eksperimen sehingga tidak ada intervensi. Penelitian ini lebih menekankan
pengetahuan dan sikap siswa SMA tentang HIV/AIDS
f. Plausability
Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal biological
plausibility terpenuhi sebab terjadinya HIV & AIDS karena penurunan
daya tahan tubuh yang diserang oleh virus HIV dan penularannya melalui cairan
tubuh yang mengandung virus, perilaku berisiko.
g. Koherensi/Kesesuaian
Pada penelitian ini, unsur coherence/ kesesuaian terpenuhi dalam hal pemilihan subjek dimana dalam latar
belakang penelitian ini telah di sebutkan bahwa usia yang berisiko terkena HIV
dan AIDS Menurut laporan UNICEF ada 11,8 juta anak muda muda antara 15-24 tahun
dengan HIV / AIDS dan sesuai dengan penelitian ini yang mengambil sampel Siswa
Menengah Atas.
h. Bukti Eksperimen
Penelitian ini bukan merupakan
experimental study.
i. Analogi
There were many
misconceptions about HIV transmission, e.g. by mosquito bite, sharing utensils
and dressing. This problem was also addressed by previous investigators
(6,7,11). In our study a considerable proportion of respondents (80%) thought
there was a cure for AIDS. This is consistent with Agrawal et al study (11) and
the misconception is one of the risk factors for contracting the disease. A
total of 20% of the students thought there was a vaccine for prevention of
AIDS. This rate is lower than the findings in other studies (9,10,12).
Pada penelitian ini, unsur kausalitas
dalam hal analogi terpenuhi sebab dalam beberapa penelitian sebelumnya yang
menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara pengetahun HIV dan AIDS dengan sikap terhadap penularan HIV sehingga banyak
yang tertular karena kesalahpahaman terhadap penyakit tersebut.
-
Pembahasan hasil temuan dikaitkan
kembali dengan berbagai hasil temuan sebelumnya dari tinjauan pustaka yang
diambil, baik yang hasil temuannya berkorelasi dengan hasil yang didapatkan
maupun yang tidak.
Kekurangan
:
-
Kekuatan dan keterbatasan penelitian
termasuk generalisasi tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.
-
Jurnal ini juga tidak memberikan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
12.
Referensi :
Literatur yang digunakan
sekitar 50 % menggunakan literatur terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang
telah dipublikasikan sebelumnya.
13.
Kesimpulan dan Saran
Kelebihan
:
a. Isi kesimpulan peneliti
merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
b. Kesimpulan ringkas, jelas dan
padat.
c.
Peneliti
memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan
penelitiannya.
d. jurnal mencantumkan saran yang
merupakan harapan peneliti
Kekurangan :
a.
Tujuan penelitian dimasukkan dalam latar belakang, sedangkan
kesimpulan dan saran dimasukkan dalam pembahasan, tidak menuliskan point besar
tersendiri tentang tujuan, kesimpulan dan saran.
Sebagai
penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian
tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada
kemajuan dan
pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya
ilmiah.
2 komentar:
terimakasih atas artikelnya, menambah wawasan.
Terimakasih atas artikelnya..
Post a Comment