Setiap tahun di Indonesia diperingati hari ibu yang menjadi sosok yang mulia di hati setiap insan manusia, betapa tidak karena tidak ada seorangpun di dunia ini terlahir tanpa pernah melewati masa kehidupan dalam rahim seorang ibu. Momentum hari Ibu lebih dari sekedar hubungan inter personal antara seorang anak dan ibunya, tetapi juga bagaimana kita bisa bersikap memuliakan “ibu-ibu” lain yang sedang mempertaruhkan hidupnya demi kelangsungan generasi bangsa.
Angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah, sebagai gambaran indeks pembangunan manusia Indonesia.
Derajat kesehatan ibu di Indonesia memang membaik apabila dilihat dari Angka Kematian Ibu yang terus menurun, dari 307/100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2003 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2007. Akan tetapi hasil ini adalah hasil nasional karena apabila dicermati terdapat kesenjangan yang cukup besar antar daerah di Indonesia, tercermin dari prosentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terampil yang merupakan indikator proksi paling sensitif dari kematian ibu, karena berdasar hasil penelitian di berbagai negara, terdapat korelasi yang erat antara persalinan oleh tenaga kesehatan dengan angka kematian ibu. Menurut data yang dihimpun dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi pada tahun 2008, rata-rata nasional persalinan oleh nakes mencapai 80,73 %, paling rendah terdapat di Provinsi Papua yang hanya mencapai 29,63 % sedangkan tertinggi ada di Provinsi Bali yang sudah mencapai 97,61 %.
Beradasarkan hasil survei Demografi Kesehatan Indonesia 2009, kematian ibu hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228 per 100.000 ribu kelahiran hidup. Untuk mencapai tujuan MDGs : Meningkatkan Kesehatan dengan target Menurunkan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dengan trend ini akan terasa sulit mneurunkan angka kematia ibu kecuali dilakukan lebih intensif dalam mempercepat penurunan laju penurunannya melalui berbagai kebijkan dan strategi.
Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup.
Setiap tahun diperkirakan terjadi 20.000 kematian ibu karena komplikasi melahirkan dan selama kehamilan. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklampsia yang menyebabkan tekanan darah tinggi sewaktu kehamilan, komplikasi aborsi, infeksi dan lama partus. Sejumlah komplikasi sewaktu melahirkan dapat dicegah, misalnya komplikasi akibat aborsi yang tidak aman. Komplikasi menyumbang 6% dari angka kematian. Sebagian besar sebenarnya bisa dicegah kalau saja perempuan memiliki akses terhadap kontrasepsi yang efektif. Saat ini hanya sekitar separuh perempuan usia 15 hingga 24 tahun yang menggunakan komtrasepsi modern. Metode yang paling umum digunakan adalah suntik diikuti pil. Proporsi perempuan (usia 14-49 tahun) yang menggunakan alat kontrasepsi mengalami peningkatan dan persentasenya pada tahun 2006 adalah 61% (SKDI 2007). Berbagai potensi kematian ibu bisa dicegah apabila para ibu memperoleh perawatan yang tepat sewaktu persalinan. Kenyataannya sekitar 60% persalinan di Indonesia berlangsung di rumah. Pada tahun 2006 proporsi persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan baru mencapai 72.4% dan pada tahun 2009 proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan telah mencapai 77,3%.
0 komentar:
Post a Comment