Friday, August 29, 2014

Filsafat Ilmu

Bagaimana awal mula adanya ilmu.

Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi, apakah matahari mengelilingi bumi, timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematik, yang akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bumi itu bulat, bahwa bulan mengelilingi matahari dan bumi juga mengelilingi matahari. Juga bidang ilmu-ilmu sosial, keingintahuan tentang masalah-maslaah sosial telah membuat orang mengadakan pengamatan-pengamatan secara sistematik terhadap fenomena-fenomena sosial seperti Sosiologi, Antropologi dan sebagainya.
Bagaimana pendapat para ahli mengenai ilmu :
Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, mengjangkau semua aspek tentang progress manusia secara menyeluruh. Termasuk didalamnya penetahuan yang telah dirumuskan secara sistematik melalui pengamatan dan percobaan yang terus menerus yang telah menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum. Maranon (1953).
Tan (1954) berpendapat bahwa ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metedologi. Ilmu telah memberikan metode dan system, yang mana tanpa ilmu, semua itu akan merupakan suatu kebutuhan saja. Nilai dari ilmu tidak saja terletak dalam pengetahuan yang dikandungnya sehingga si penuntut ilmu menjadi seorang yang ilmiah, baik dalam ketrampilan, dalam pandangan maupun tindak-tanduknya.
Ilmu membentuk kebiasaan serta meningkatkan ketrampilan observasi, percobaan (eksperimentasi) klasifikasi, analisa serta membuat generalisasi. Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus-menerus, maka ilmu akan terus berkembang dan membantu kemampuan persepsi serta kemampuan berfikir secara logis, yang sering disebut penalaran.
Konsep antara ilmu dan berpikir adalah sama. 
Dalam memecahkan masalah, keduanya dimulai dari adanya rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum. Kemudian timbul suatu pertanyaan yang khas, dan selanjutnya dipilih suatu pemecahan tentative untuk penyelidikan.
Proses berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses berpikir lahir dari suatu rasa sangsi akan sesuatu dan keinginan untuk memperoleh suatu ketentuan, yang kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas. Masalah ini memerlukan suatu pemecahan, dan untuk ini dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan metode yang tepat. 
Akhirnya, sebuah kesimpulan tentative akan diterima, tetapi masih tetap dibawah penyelidikan yang kritis dan terus-menerus untuk mengadakan evaluasi secara terbuka.
FIlsafat ilmu akan saya lanjutkan pada postingan berikutnya. terima kasih sudah berkunjung.


0 komentar: