Tuesday, January 31, 2012

Penyebab Asthenopia

                 Penyebab utama astenopia adalah kelelahan pada ciliary dan extraoculer otot akibat akomodasi penglihatan jarak dekat dalam waktu lama. Faktor penyebab lainnya adalah kekeringan pada mata akibat peningkatan ekspos pada permukaan kornea ketika fokus melihat ke depan dan kurangnya frekuensi berkedip (Amalia H., et.al, 2010).  Kelelahan pada mata akibat fokus pada objek berjarak dekat dalam waktu lama disebabkan karena otot-otot mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek berjarak sangat dekat, terutama jika disertai dengan pencahayaan yang menyilaukan (Hanum, 2008).
                 Pada jenis pekerjaan tertentu ada kecenderungan penggunaan akomodasi mata yang berlebih (terus menerus) terutama pada pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dengan jarak dekat atau menengah, sebagai contoh operator kontrol, pekerja yang menggunakan komputer, penjahit, reparasi jam, dan lain-lain. Jika hal ini berlangsung lama maka akan menimbulkan kelelahan mata (Asthenopia atau eyestrain atau eye fatigue) yang berlanjut pada gangguan penglihatan permanent seperti kelainan refraksi (Phesant, 1991 dalam Haeny, 2009). Kelelahan pada mata juga bisa disebabkan oleh pemakaian komputer yang dipengaruhi penerangan dan jarak pandang yang tidak sesuai kebutuhan (Koesyanto, 2006).
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asthenopia silahkan cek pada link berikut ini : http://www.jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2012/01/pengertian-asthenopia.html

Pengertian Asthenopia

                 US National Research Council mendefenisikan asthenopia sebagai suatu gejala subjektif  penglihatan yang disebabkan karena penggunaan mata (dalam pekerjaan) (Suharyanto, 1995). Dalam Kamus ilmiah penglihatan, asthenopia didefinisikan sebagai keluhan subjektif penglihatan berupa penglihatan tidak nyaman, sakit dan kepekaannya berlebihan. Menurut dr. Edi Supiandi Affandi, SpM dari bagian Ilmu Penyakit Mata FKUI, asthenopia adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya yang berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan (Koesyanto, 2006).
                 Kelelahan mata yang juga dikenal sebagai asthenopia merupakan kelelahan okular atau ketegangan pada organ visual dimana terjadi gangguan pada mata dan sakit kepala sehubungan dengan penggunaan mata secara intensif. Keletihan visual menggambarkan seluruh gejala-gejala yang terjadi sesudah stress berlebihan terhadap setiap fungsi mata, diantaranya adalah tegang otot siliaris yang berakomodasi saat memandang objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat.
                 Asthenopia sering pula diistilahkan dengan Computer Eye Syndrome. Computer Eye Syndrome merupakan suatu keadaan mata yang bermanifestasi tidak spesifik seperti : lelah, nyeri, penglihatan kabur, sakit kepala dan sebagainya akibat penggunaan komputer yang berlebihan.
                 Terdapat tiga jenis asthenopia yaitu : Asthenopia Acomodatif, Asthenopia Muscular, dan Asthenopia Neurastenik. Asthenopia pada operator komputer merupakan Asthenopia Acomodatif yang disebabkan oleh kelelahan otot siliaris (Hanum, 2008).

Untuk Kelanjutannya silahkan lihat pada link berikut ini : http://www.jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2012/01/penyebab-asthenopia.html

Studi Tentang Astenopia

Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Penggunaan komputer dewasa ini sudah merambah semua lapisan masyarakat, baik komputer desktop maupun laptop. Jumlah pengguna komputer diperkirakan mencapai 1 milyar pada tahun 2010 sebagai akibat dari peningkatan jumlah pengguna baru di negara berkembang seperti Cina, India dan Rusia (Amalia H., et.al, 2010). Di Indonesia sendiri, komputer berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun dimana penggunaannya 75 % diserap oleh perusahaan swasta dan nasional dan 25 % dikonsumsi oleh pelajar dan pemakai non komersial lainnya (Suharyanto, 1995). Hal ini mudah dipahami karena kehadiran komputer sangat membantu dan memudahkan berbagai pekerjaan.
Fenomena yang ada saat ini hampir seluruh pengguna tahan berlama-lama di depan komputer. Mengapa orang merasa tidak bosan atau jenuh ? Hal ini disebabkan karena aplikasinya yang semakin komplit dan menarik. Jika sebelumnya komputer hanya digunakan dalam pengolahan data saja, maka sekarang berkirim surat dan bertukar informasi hanya perlu waktu di bawah satu menit untuk tujuan seluruh dunia dengan komputer. Program menarik yang sekarang ini banyak diminati baik oleh masyarakat umum maupun masyarakat pekerja adalah penambahan fasilitas internet. Houghton mencatat pengguna internet di seluruh dunia sekitar 3 juta orang pada tahun 1994, melonjak menjadi sekitar 60 juta orang pada tahun 1996, 100 juta orang pada tahun 1998 dan pada tahun 2008 pengguna internet telah mencapai 1.093.430.359 orang. Survei terbaru yang dilakukan oleh MarkPlus Insight menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang (Karimuddin, 2011).
Meningkatnya interaksi dengan perangkat komputer di satu sisi menggembirakan karena memberikan nilai-nilai efesiensi dan efektifitas tetapi di sisi lain akan merugikan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis (Murtopo, 2005).  Gangguan fisik dan psikologis ini juga dapat terjadi di tempat kerja. Walaupun kesehatan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi bagi orang yang memiliki intensitas pemakaian komputer tinggi, maka komputer dapat menjadi faktor penyebab gangguan kesehatan yang paling tinggi.
Berkembangnya penggunaan komputer di berbagai kegiatan perkantoran telah menyebabkan meningkatnya keluhan akan gangguan kesehatan diantara tenaga kerja yang menggunakannya. Keluhan tersebut ternyata tidak ditemukan pada tenaga kerja di perkantoran tradisional yang tidak menggunakan komputer. Oleh karena itu perkantoran yang menggunakan komputer harus lebih memperhatikan faktor-faktor ergonomi di tempat kerja (Rustiati, 1998). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life).
Masalah kesehatan akibat penggunaan komputer sebagaimana yang dilaporkan oleh World Healt organization (WHO) antara lain : gangguan terhadap mata dan penglihatan, gangguan otot rangka muskuloskeletal, nyeri kepala, gangguan kesehatan akibat stress, kelainan kulit, epilepsi “photosensitive” serta gangguan reproduksi (Suharyanto, 1995). Dalam masa pakai yang lama radiasi dari komputer bisa menurunkan kemampuan akomodasi mata dan kelelahan mata atau sering diistilahkan dengan “asthenopia” (Karimuddin, 2011).
Asthenopia merupakan gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab dan gejala-gejala yang sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial (www.shoutmix.com). Asthenopia atau kelelahan pada mata sering pula disebut sebagai Computer Eye Syndrome. Computer Eye Syndrome adalah suatu keadaan mata yang bermanifestasi tidak spesifik seperti lelah, nyeri, penglihatan kabur, diplopia, dan sakit kepala. (Junaidi, 2008 dan Abdi, 2007).
Berbagai studi menunjukkan bahwa masalah penglihatan terjadi pada lebih 75 % pengguna komputer (http://keslamsel.wordpress.com). Pada tahun 2006 diperkirakan 153 juta penduduk dunia mengalami gangguan visus akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Survai yang dilakukan oleh optometris menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan mata pertahun di Amerika Serikat dilakukan untuk masalah penglihatan oleh penggunaan komputer (Affandi, 2005). Di Indonesia sendiri, pada sebuah penelitian yang dilakukan di RSU Cut Nyak Dien,  Aceh pada tahun 1997 menunjukkan Asthenopia menempati urutan keempat dari 10 penyakit mata  terbanyak dalam penelitian tersebut (Yunita dan Bahri, 2001). Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Indonesia didapatkan 97 % responden pengguna laptop mengalami keluhan kesehatan pada bagian leher, mata, bahu, punggung bagian atas dan pergelangan tangan. Penelitian Muhdahani tahun 1994 yang dilakukan pada 57 operator komputer yang mengoperasikan komputer minimal 4 jam sehari didapatkan 88,5 % mengalami asthenopia akomodatif atau kelelahan (Murtopo, 2005).  Pada sebuah survei yang dilakukan pada 15 operator komputer di RSO Prof. Dr. Soeharso Surakarta didapatkan bahwa 10 orang (75%) mengeluhkan penglihatan terasa kabur setelah 1 jam di depan komputer, 12 orang (80%) merasa perih setelah 1,5 jam dan 5 orang mengalami sakit kepala jika lebih dari 2 jam, serta semua merasa kemampuan melihatnya menurun bila berlama-lama di depan komputer (Koesyanto, 2006).
Masalah kesehatan berkomputer saat ini masih kurang atau belum mendapat perhatian dari para pengguna komputer, banyak diantaranya masih terlalu asyik pada tahapan bagaimana memiliki perangkat komputer, bagaimana memanfaatkan komputer, apa teknologi tercanggih yang harus disediakan di tempat kerja, dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan dengan cepat menggunakan perangkat komputer. Apabila kesadaran ini tidak segera digugah dan dimunculkan, maka pada kurun waktu 3-5 tahun ke depan dampaknya pasti akan dirasakan oleh para pengguna komputer. Dan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah para pekerja pengguna komputer. Kesadaran berkomputer secara sehat akan menghindarkan mereka dari keharusan menggunakan kacamata, kelainan pada postur tubuh, cidera berkepanjangan, dan penurunan produktivitas kerja.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan asthenopia pada tenaga kerja pengguna komputer. 
Untuk Informasi tentang Astenopia lainnya silahkan lihat pada link berikut ini : http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2012/01/asthenopia-terhadap-pengguna-komputer.html

Monday, January 30, 2012

Training of Blogger

Sebuah kegiatan yang sangat positif bagi orang-orang yang bergelut dalam dunia cyber yang diadakan oleh Komunitas Blogger Maros (KBM) yaitu training of blogger. Senang rasanya bisa ikut bergabung di dalamnya, menambah pengetahuan, meluaskan wawasan meskipun baru pertemuan yang pertama namun telah nampak akan banyak informasi yang penting di dalamnya, contohnya saja sharing tentang penulisan content, meningkatkan traffic, dan menambah visitor. Sangat bermanfaat sekali buat saya yang newbe masalah seperti ini.
Acara ini dilaksanakan di Warkop dg. Te’ne sebuah warung kopi yang banyak di kunjungi orang. Satu kata yang pasti adalah “senang” lewat training ini sebagai ajang mengenal anggota-anggota KBM, juga menjadi tempat mencari ilmu baru bagi saya. 
Duduk di bangku kuliah dan menghabiskan waktu lewat buku memang sangatlah positif untuk penambahan ilmu, namun lewat ngeblog selain kita bisa mencari ilmu, kitapun bisa membagi ilmu yang kita ketahui kepada orang lain secara online. sejak duduk di bangku SMA, saya sering berpikir bagaimana caranya bisa berbagi seperti yang dilakukan oleh orang lain lewat internet, sementara saya tidak tahu caranya menulis di internet. jarak dari SMA hingga sekarang terbilang sudah cukup lama sekitar 10 tahun yang lalu. Bisa dibayangkan betapa lamanya pikiran itu tersimpan di kepala dan baru bisa diterapkan setelah diajarkan oleh teman saya.
Melalui kegiatan ini saya menjadi lebih percaya diri menulis apa yang terlintas di pikiran saya, seperti kata-kata pemilik blog www.sangbaco.com, tulis-tulis saja, mari menulis yang mau ditulis tanpa ada tekanan dan rasa takut. Lewat kegiatan Training of Blogger oleh KBM, sangat membantu saya secara pribadi untuk banyak mengetahui tentang blog. Dengan bermodalkan sebuah laptop dan keinginan untuk menulis meski tak seindah karangan "Khairil Anwar" dan tak seunik tulisan "Asdar Muis" 2 orang tokoh dari banyak tokoh inspiratif  yang saya tahu lewat buku, karangan dan perbincangan orang lain, namun saya akan terus belajar menulis dan menulis tanpa harus tertekan dan merasa takut apakah tulisan saya bagus ataupun tidak bagus. 
Ada banyak hal yang saya ingin ceritakan pada kesempatan ini, namun saya sudahi dulu sampai disini dan untuk kelanjutannya akan saya tambahkan besok. “trims”

8 Tips Menjaga Kebersihan Wajah

Memiliki wajah yang bersih dan terbebas dari jerawat adalah dambaan setiap orang, wajah yang bersih menampakkan bahwa pemilik wajah adalah orang yang memperhatikan kebersihan dan pandai merawat diri.
Banyak orang yang merasakan kesulitan merawat wajahnya, namun tidak sedikit pula yang memiliki wajah yan bersih dan terbebas dari jerawat, anda mungkin bertanya-tanya bagaimana caranya agar bisa merawat wajah anda sendiri tanpa perlu berlama-lama di salon. Berikut ini adalah beberapa tips untuk merawat wajah anda :
1.      Cuci wajah anda setiap hari. Dalam proses pertama ini di usahakan menggosok kulit wajah anda jangan terlalu keras atau terlalu sering dalam satu hari. intinya adalah teratur.
2.   Hindari keringat yang sangat berlebihan. Jika anda beraanggapan bahwa keringat yang di timbulkan akan mengakibatkan bertumbuhnya jerawat maka sebaiknya bilaslah wajah anda dengan air bersih hingga keringat yang menempel di wajah anda benar benar hilang.
3.  Sering lah mencuci rambut, terutama bagi anda yang bermasalah dengan rambutnya seperti rambut berminyak. di usahakan rambut tidak menutupi wajah anda.
4.   Sebisa mungkin atau biasakan untuk tidak menyentuh wajah.
5.      Rajin membersihkan make up sebelum tidur, karena dengan tidak membersihkan make up yang masih melekat di wajah maka pori-pori kulit akan terjadi penyumbatan. Jadi di usahakan untuk selalu membersihkan wajah dari make up anda agar tidak melekat di kulit wajah anda.
6.   Jangan memakai make up yang sudah kadaluarsa ini akan mengakibatkan tidak amannya posisi kulit wajah anda. Bersihkan lah peralatan make up secara teratur dengan air sabun.
7.   Hindari memakai bedak yang terlalu tebal.
8.  Kenakan baju yang longgar,  pakaian ketat akan mengakibatkan panas dan terjadinya kelembaban pada kulit anda. Sehingga kulit anda akan mudah teriritasi, jauhkan lah pakian dari penggesekan kulit . sehingga akan mnimbulkan jerawat, seperti memakai tas ransel, hel, atau peralatan olahraga.
    
Demikian informasi yang bisa saya bagikan hari ini, untuk kelanjutannya akan saya tambahkan 2 hari kemudian. Terima kasih sudah berkunjung di blog saya. ^_^ 


Sunday, January 29, 2012

Rasa Ngantuk

Bagaimana menghadapi rasa ngantuk ketika harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah deadline besok.
Ada banyak orang yang mengalami hal seperti ini, dan mereka kebanyakan menjawab dengan cara membiarkan rasa ngantuk itu ada dan tetap mengerjakan pekerjaaan yang harus diselesaikan besok.
Dalam teori kesehatan dikatakan bahwa dalam 24 jam, tubuh memerlukan waktu untuk tidur sebanyak 8 jam. Oleh karena itu ketika menghadapi masalah seperti ini, sebaiknya anda pandai-pandai mengatur waktu (managemen waktu) agar pekerjaan anda selesai, dan anda bisa segar dan sehat untuk menjalankan keseharian anda selanjutnya.
Satu hal yang kadang orang lupakan ketika sedang asyik dengan kesibukannya adalah makan atau minum yang cukup. Tubuh ini membutuhkan cairan yang cukup untuk memaksimalkan kerja tubuh, tubuh kita terdiri dari 90% air sehingga anda bisa bayangkan ketika anda tidak minum, bagaimana kinerja tubuh dan otak ???.
Selain minum, juga perlu makan, sebagai sumber energi dalam beraktivitas, sehingga jangan lupa untuk makan.
Rasa ngantuk bukanlah hal yang harus di hindari, melainkan perlu di syukuri, sebab banyak pula orang yang merasa sedih ketika tidak bisa tidur (insomnia) disebabkan karena tidak merasakan ngantuk, selain di syukuri, kita memang sebaiknya istirahat agar tubuh tetap fit dalam beraktivitas.
Kita perlu ingat bahwa 8 jam dalam sehari adalah waktu yang dianjurkan, sehingga jangan karena serta merta kita merasa ngantuk, harus segera tidur namun lihatlah apakah memang waktu anda harus tidur atau anda sudah kelewat banyak tidur, itupun tidak baik untuk kesehatan. sebab tubuh kita ini butuh bergerak untuk membakar lemak sehingga tidak terjadi penumpukan lemak yang biasa menyebabkan terjadinya obesitas (kegemukan).
Demikian yang saya bisa tuliskan, nanti akan saya lanjutkan lagi dengan tema yang berbeda. "Terima Kasih"

Saturday, January 28, 2012

PENTINGNYA KESEHATAN MASYARAKAT

PENTINGNYA KESEHATAN MASYARAKAT
Berat lahirrendah (BBLR) didefinisikan sebagai berat lahir<2.500 (lb, 5 8oz) g. BBLR adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting karena memiliki hubungan yang kuat antara berat bayi lahir rendah dengan kematian dan kesakitan bayi. Studi menggunakan kelahiran /dokumen kematian bayi yang telah melaporkan bahwa bayi dengan berat<2.500 gram saat lahir berada pada risiko peningkatan kematian neonatal. Kematian neonatal adalah 40 kali lebih mungkin di antara bayi BBLR dan 200 kali lebih besaran antara kematian bayi yang sangat rendah berat badan lahirnya (bayi dengan berat<1.500 gram saat lahir) daripada bayi dengan berat lahir normal.7%bayi yanglahir di AS dengan berat<2.500 gaccount untuk dua pertiga dari kematian neonatal di Negara ini.
Angka kemaian Bayi dan morbiditas anak juga diasosiasikan dengan berat bayi lahir rendah.Bayi BBLR berada pada peningkatan risiko masalah neurologis seperti cerebral palsydan gangguan kejang, keterbelakangan mental yang parah, kondisi saluran pernapasan bawah dan angka kesakitan umumnya.
Penurunan prevalensi kejadian BBLR di Amerika Serikat sangat sulit.Proporsi kematian bayi BBLR tetap cukup constant selama 30 tahun terakhir. Laporan prevalensi kelahiran bayi BBLR di Amerika Serikat adalah 7,5% dari kelahiran hidup pada tahun 1950 dan 7,0% pada tahun 1990. Pada tahun 1990, prevalensi BBLR lebih dari dua kali lebih tinggi di antara perempuan kulit hitam (13,3%) seperti yang di kalangan perempuan kulit putih (5,7%). Perbedaan BBLR memberikan kontribusi antara wanita kulit hitam dan wanita kulit putih juga telah cukup konsisten dari waktu ke waktu.
Perkiraan global terbaik yang tersedia dari prevalensi BBLR yang laporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1980 (1,2). Tingkat tertinggi dilaporkan untuk Asia, dengan tingkat BBLR berkisar antara 30% sampai 40% di anak benua India untuk 5% sampai 6% di Cina dan Jepang. Di Afrika Barat, tingkat BBLR adalah 10% -20%, sedangkan di Afrika Utara tingkat adalah 5% -15%. Kisaran angka BBLR adalah 10% -18% di Amerika Tengah dan 9% -12% di Amerika Selatan. Angka BBLR terendah dilaporkan untuk Amerika Utara dan Eropa, dengan di tingkat kisaran 4% -8%.Di negara berkembang, sebagian besar BBLR berkaitan dengan penghambatan pertumbuhan intrauterin (IUGR), sedangkan di negara-negara OpedBBLR sebagian besar berhubungan dengan kelahiran prematur (3,4). (Lihat bagian Sejarah Pengumpulan Data untuk definisi Pertumbuhan Janin terhambat (PJT) dan penerjemah lahir, untuk informasi tambahan tentang topik terkait dan kegiatan surveilans, melihat prilaku oral Faktor Risiko Sebelum dan selama kehamilan, Prenatal Care, Kehamilan-Terkait nutrisi , Kelahiran, Kematian Bayi, dan bab Fetal Alcohol Syndrome.)
SEJARAH PENGUMPULAN DATA
Definisi BBLR sebagai bayi dengan berat <2500 gram pada awalnya dipilih oleh Ylppö Arvo pada tahun 1919 sebagai sarana untuk membedakan bayi prematur dari bayi panjang. Oleh karena itu, BBLR adalah pengganti ukuran untuk usia kehamilan pendek. Blur antara berat badan lahir, usia kehamilan, ketidakdewasaan, dan pra-kedewasaan terus berlanjut memasuki babak kedua abad ini.
Hari ini, dokter kandungan dan dokter anak menerima tanpa pertanyaan konsep bahwa berat lahir ditentukan oleh kedua usia kehamilan saat melahirkan dan tingkat pertumbuhan janin. Dalam pembacaan laporan penelitian yang dipublikasikan antara tahun 1920 dan 1970, bagaimanapun, sesuatu dikejutkan oleh penggunaan umum dari prematuritas sebagai entitas yang didefinisikan oleh berat badan lahir saja. Dalam catatan sejarah besar, praktik ini berasal dari usulan Ylppö yang didefinisikan oleh prematuritas berat kelahiran <2.500 g dan menjadi tertanam pada tahun 1950, ketika WHO menerbitkan rekomendasi yang resmi.Sebuah kemajuan besar dalam pengukuran prematuritas terjadi ketika peneliti dan dokter mulai menghargai bahwa kelahiran berat dan kehamilan jauh dari sempurna berkorelasi dan kedua potongan data yang berguna dalam menilai prognosis baru lahir.Ini pertama kali didemonstrasikan di tahun 1940-an oleh McKeown dan diasosiasikan dalam studi epidemiologi kematian perinatal di Birmingham, Inggris, di mana mereka menggunakan interval dari tanggal periode menstruasi terakhir ke tanggal pengiriman sebagai ukuran kehamilan mereka.Penggunaan data ini adalah dalam diri mereka sendiri terlebih dahulu, karena di era preultrasound, kehamilan berdasarkan tanggal periode menstruasi terakhir terbukti memiliki validitas biologis lebih besar dari usia kehamilan berdasarkan perkiraan dokter.
Pada 1950-an dan 1960-an, ahli epidemiologi perinatal dan dokter mulai menyadari bahwa bayi BBLR terdiri dari dua kelompok utama yaitu bayi prematur dan bayi yang pertumbuhan intrauterin terhambat. Bayi prematur yang lahir pada <37 minggu kehamilan.PJT telah lebih sulit untuk membaik.Dokter Kebidanan dan dokter anak memiliki kesamaan untuk menggunakan persentil 10 berat lahir untuk usia kehamilan sebagai kriteria untuk PJT
Kebutuhan untuk standar PJT berdasarkan persentil berat lahir untuk kehamilan telah menyebabkan penggunaan dokumen sertifikat kelahiran negara. Data penting dari California 0) dan California utara telah digunakan untuk membangun persentil berat badan lahir dalam setiap minggu usia kehamilan.
Memang, di California standar PJT masih digunakan dalam kedua praktek klinis dan epidemiologi penelitian.
Dalam definisi sederhana, pertumbuhan intrauterin terhambat pada bayi dianggap bagi mereka yang kehamilannya lebih lama  (> 37 minggu) tetapi dengan berat lahir rendah (<2.500 gram) (Gambar 1). Ketika penyidik ​​tidak memiliki kelahiran berat badan-untuk-kehamilan persentil untuk populasi mirip dengan yang sedang dipelajari, definisi ini dari PJT cukup berguna.Studi yang membedakan antara bayi prematur dan BBLR yang lebih lama mungkin memberi kita petunjuk baru tentang bagaimana mencegah berbagai jenis berat badan lahir rendah.
KEGIATAN PENGAWASAN CDC
Data berat lahir dikumpulkan pada sertifikat kelahiran yang diajukan pada  masing-masing negara melalui sistem registrasi hidup mereka. Meskipun registrasi sangat penting dalam kegiatan negara, CDC Pusat Nasional untuk Kesehatan Statistik (NCHS), mempromosikan keseragaman dalam data yang dikumpulkan melalui sertifikat standar yang disarankan. Ketiga sertifikat standar dikembangkan dalam kerjasama dengan kantor statistiknegaraserta penyedia dan pengguna informasi. Mereka direvisi sekitar setiap 10 tahun. Pada tahun 1949, berat lahir ditambahkan ke Sertifikat Standar AS dari kelahiranHidup.Data negara dimasukkan pada pita komputer untuk NCHS, yang mengkompilasi informasi ke data nasional dan menyebarkan setiap tahun. Sarana utama untuk diseminasi adalah
 1) Laporan akhir Statistik angka  kelahiran, yang berisi ringkasan tabulasi;
 2) Statistik Vital Amerika Serikat, Volume I, angka kelahiran (19), yang berisi rincian tabulasi;
3) publik menggunakan kaset komputer, dan
4) laporan analisis periodik. Umumnya, file angka kelahiran dalam komputerisasi nasional yang tersedia dalam 18-24 bulan dari akhir data tahunan. Tingkat data Negara bagiantersedia dari semua file-file ini. Dengan hanya beberapa pengecualian, semua karakteristik yang ditunjukkan oleh negara dalam volume diterbitkan dalam angka kelahiran tahunan, Statistik Vital Amerika Serikat, Volume I,angka kelahiran.Investigasi dari Pertumbuhan Janin Terhambat memerlukan data pada kedua berat lahir dan usia kehamilan. (Untuk rincian tentang data sertifikat lahir pada usia kehamilan, lihat bab Kelahiran prematur.)
TEMUAN UMUM
TrenWaktu
Di Amerika Serikat, tingkat berat lahirrendah (proporsi bayi lahir-hidup * berat <2.500 gram) telah berubah sedikit dalam beberapa decade tahun terakhir (Gambar 2). Tingkat berat lahir rendah untuk Amerika Serikat 7,93% pada tahun 1970 dan 6,75% pada tahun 1985-penurunan sebesar 15%. Tingkat kemudian naik sedikit ke 6,97% pada tahun 1990. Di antara bayi dari perempuan kulit hitam, tingkat itu 13,90% pada tahun 1970 dan 12,65% pada tahun 1985-penurunan sebesar 9%. Tingkat kemudian naik menjadi 13,25% pada tahun 1990. Antara bayi dari penduduk asli Amerika dan pribumi Alaska, kami mengamati penurunan mencolok dalam berat badan lahir rendah antara tahun 1970, dan 1975 ketika laju menurun sebesar 20%, dari 7,97% menjadi 6,41%. Tingkat terus menurun, meskipun pada jauhlambatkecepatan,dan mencapai5,86% nadirpada tahun 1985. Tingkatkemudian meningkatsedikit menjadi6,11%pada tahun 1990. Antara bayi dariHispanik, tingkat rendahberat lahirtetapcukup stabilantara tahun 1980dan 1990. (Pada tahun 1970 dan 1975, file taraf kelahirannasional tidakmencakup informasi tentangasalHispanik.)
Proporsibayi lahir-hidupberat<1.500 g(dikategorikan sebagai "berat lahirbayisangat-rendah") untuk AmerikaSerikatmeningkat dari1,17% menjadi 1,27% antara 1970 dan1990(Gambar3).
Peningkatan iniberutangsepenuhnya pada22% peningkatanyang sangat-rendah berat lahirkelahirandi kalanganperempuan kulit hitam. Di antarabayi dariperempuan kulit hitam, tingkat-rendah berat lahirsangatmeningkat dari2,40% pada 1970-2,92% pada tahun 1990. Untukbayiputih, penduduk asli Amerika atau Alaskaasli,dan perempuanHispanik, tingkat-rendah berat lahirsangattetapcukup stabil.




Faktor Risiko Terbesar
Banyakpenelititelah mempelajarikemungkinanfaktor penentuBBLR. Banyak daristudi initidak memilikikesehatanmetodelogi, ataupenyelidikan-tor tidak mengendalikanfaktor risiko laindalam analisismereka.Namun, untuksetiapfaktorsatu,setidaknyabeberapapenelitianyang baikmenyediakan datayang dapatdigunakan untuk membuatgeneralisasi.
Beberapatinjauanartikel dan bukutentangetiologiBBLRada (21-25). Diskusi kitadi sini akan
terbatas padafaktor risikoyang palingpenting untukbeberapa konsensus yangadamengenaikemungkinanpengaruh kausal(Tabel 1) (22,23). Beberapa faktor-faktoryang lebihkhusus berhubungan denganprematurpengirimandan lain-lainlebih terkait denganIUGR
Faktor RisikoDemografis
UMUR IBU
Wanita <17 tahun dan wanita> 34 tahun berada pada peningkatan risiko kelahiran BBLR (22,26,27). Banyak perdebatan telah dipusatkan pada apakah peningkatan usia ibu merupakan faktor risiko independen atau hanya bertindak sebagai faktor risiko di hadapan faktor lain (27). Sehubungan dengan remaja subur, kita harus ingat bahwa ibu remaja berasal dari populasi yang kurang beruntung tidak proporsional dan minoritas. Ada-kedepan, hubungan antara kehamilan remajadan BBLR dapat dikacaukan oleh kemiskinan dan faktor-faktor sosial lainnya (28).

Tabel 1
Faktor Risiko Utama Ibu Terkait Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah
  1. Risiko Demografis
Ø  Ibu usia <16 atau> 35 tahun
Ø  hitam ras
Ø  Status sosial ekonomi Rendah
Ø  Belum menikah
Ø  Rendahnya tingkat pendidikan
2. RisikoMedis Sebelum kehamilan
Ø  Paritas 0 atau> 5
Ø  Berat badan rendah-untuk-tinggi
Ø  Genitourinari anomali / bedah
Ø  Terpilih penyakit seperti diabetes atau status hipertensi kronis nonimmune untuk infeksi yang dipilih seperti rubela riwayat obstetrik buruk, termasuk:
Ø  Sebelumnya pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat,
Ø  Sebelumnya prematur,
Ø  Beberapa aborsi spontan
Ø  Ibu yang memiliki faktorgenetik seperti berat badan rendah pada saat kelahiran mereka sendiri
3.  Risiko Medisdalam masa kehamilan
Ø   Beberapa kali hamil
Ø  Berat badan Rendah
Ø  Interval pendek interpregnancy Hipertensi Hipotensi / preeklamsia / toksemia
Ø  Terpilih infeksi seperti bakteriuria simptomatik, rubella, dan sitomegalovirus
Ø  Perdarahan pada trimester pertama atau kedua
Ø  Masalah seperti plasenta previa atau plasenta abrupsio plasenta
Ø  Hiperemesis
Ø  Oligohidramnion / polihidramnion
Ø  Anemia / hemoglobin abnormal
Ø  Isoimmunization anomali janin leher rahim yang tidak kompeten
Ø  Spontan pecah ketuban
4.Perilaku dan lingkungan risiko
Ø  Merokok
Ø  Miskin Status gizi
Ø  konsumsi alkohol berat
Ø  penggunaan obat terlarang
Ø  Dietilstilbestrol (DES) eksposur dan eksposur beracun lainnya, termasuk bahaya pekerjaan
tinggi ketinggian
5.Resiko perawatan kesehatan
Ø  Absen atau perawatan prenatal yang tidak memadai
Ø  prematuritas iatrogenik

Hampir semua asosiasi BBLR dengan ras dan etnis penelitian telah menemukan bahwa perempuan kulit hitam memiliki sekitar dua kali risiko kelahiran BBLR dibandingkan kulit putih (17,21-25,29-31). Kesenjangan rasial di sangat rendah berat lahir tarif bahkan lebih luas, dengan
risiko sekitar tiga kali lebih tinggi antara orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih (31,32). Hubungan menjadi-tween hitam ras dan BBLR telah ditemukan bahkan ketika mediator sosial ekonomi dan perilaku potensial seperti pendapatan, pendidikan, dan kebiasaan berbahaya dikendalikan. Risiko relativitas-tive disesuaikan PJT pada orang kulit hitam adalah 1,39, menurut hasil studi metaanalisis yang dilaksanakan dengan baik banyak (24). Beberapa peneliti mempertanyakan apakah kriteria untuk BBLRharus berbeda untuk orang kulit hitam dan kulit putih (33).Karena orang kulit hitam dapat terkena risiko sosial banyak yang belum dijelaskan dengan baik, menciptakan standar terpisah belum umumnya ac-ceptable (21,25).
Angka BBLR antara Meksiko-Amerika, Asia, dan penduduk asli Amerika tidak jauh lebih tinggi daripada tingkat di kalangan non-Hispanik kulit putih (31,34,35). Angka BBLR antara Puerto Rico, di sisi lain, sekitar 60% lebih tinggi daripada tingkat di kalangan non-Hispanik kulit putih (31,36). Pola pertumbuhan intrauterin bayi China telahfokus khusus dari dua studi yang dapat berfungsi sebagai model bagi pembaca yang tertarik dalam menggunakan file taraf kelahiran untuk menyelidiki pertumbuhan intrauterin derai ns (37,38).


Status perkawinan
Sekitar dua kali banyak bayi yang lahir dari ibu tunggal menimbang <2.500 gram saat lahir daripada bayi dari ibu menikah (22). Namun, dalam beberapa studi di mana ras, usia ibu, dan status sosial ekonomi telah diselenggarakan konstan, berat lahir tidak secara signifikan berbeda antara bayi perempuan menikah dan belum menikah (39,40). Ada-kedepan, kontroversi apakah ada sebagai variabel ini merupakan faktor risiko independen.
Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi (SES) menggabungkan tiga jalan utama dimana seorang individu dapat mempertahankan posisi sosial: kelas, status, dan kekuasaan politik. SES biasanya diukur sebagai beberapa kombinasi pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan karena ketiga variabel menambah unik informasi tertentu tentang status seseorang (41).Studi Inggris telah secara konsisten menemukan hubungan antara skala kelas sosial mereka dan berat badan lahir (42), tapi temuan ini mungkin tidak secara langsung ap-plicable untuk penduduk AS. Penanda yang paling tersedia SES di sebagian besar data yang perinatal AS set, termasuk file akte kelahiran, adalah tingkat pendidikan ibu. Pada 1980 Nasional Survei taraf kelahiran, pendidikan ibu dikaitkan dengan kelahiran BBLR bahkan setelah peneliti dikontrol untuk merokok dan faktor risiko lainnya demografi (43). Dalam kebanyakan studi, pengaruh SES pada BBLR tidak dijelaskan
oleh faktor lain. Oleh karena itu, konsensus umum dalam literature adalah bahwa SES rendah adalah faktor risiko independen untuk kelahiran BBLR.Parker et al.
Asosiasi baru-baru dibandingkan menjadi-tween lima indikator status sosial ekonomi (pendidikan ibu, pendidikan ayah, mater-nal pendudukan, pekerjaan ayah, dan pendapatan keluarga) dan BBLR pada wanita di 1988 .Nasional Survei Kesehatan Ibu dan Bayi.Hampir semua indikator sosial-ekonomi yang dikaitkan dengan kejadian BBLR di antara kedua perempuan kulit hitam dan putih.Pendidikan ibu dan ayah adalah prediktor terbaik secara keseluruhan (44).
Risiko Paparan Beracun
PEROKOK
Merokok telah menjadi penegakan sebagai faktor risiko untuk BBLR dan IUGR (22-24,43,45). Sebuah kurva dosis-respons telah dibentuk di beberapa, penelitian yang lebih besar lebih akurat. Risiko relatif untuk BBLR antara perokok dibandingkan dengan bukan perokok telah diperkirakan sekitar 2.42 (24). The Institute of Medicine rokok dianggap gunakan untuk menjadifaktor risiko yang paling jelas-tor untuk pengiriman BBLR (22,23).
KONSUMSI ALKOHOL
Bukti kuat menunjukkan bahwa penggunaan berat alco-hol dapat menyebabkan PJT (24).PJT telah dilaporkan untuk dihubungan dengan peminum berat, bahkan tanpa adanya tanda-tanda fetal alkohol sindrom (lihat bab tentang Fetal Alcohol sindrom).
PENGGUNAAN OBAT TERLARANG
Kami memiliki sedikit bukti bahwa penggunaan ganja berhubungan dengan BBLR.Hubungan antara penggunaan kokain dan BBLR tampaknya menjadi kuat, namun (46,47). Pada pasien bersalin di rumah sakit perkotaan, sejarah menggunakan beberapa obat selama kehamilan tidak jarang, dan ini adalah masalahyang berhubungan dengan BBLR.
Faktor Risiko Kehamilan
TINGGI DAN BERAT IBU
Tinggi badan Ibu, berat badan sebelum hamil, dan berat badan-untuk-tinggi semua berhubungan erat. Semua tiga faktor telah ditemukan terkait dengan berat badan lahir (43,48).
SEJARAH REPRODUKSI
Hubungan antara sejarah reproduksi dan BBLR ditetapkan secara jelas.Wanita primipara memiliki risiko 23% lebih besar daripada wanita multipara untuk PJT, menurut data dari empat penelitian dari 142.259 kelahiran (24). Risiko melahirkan bayi dengan PJT adalah 2,75 kali lebih besar bagi perempuan dengan satu atau lebih bayi BBLR sebelumnya daripada wanita tanpa sejarah kelahiran BBLR (24).
BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN
Berat badan selama Kehamilan adalah variabel gabungan dalam penyimpanancairan lemak, pertumbuhan jaringan payudara dan rahim, meningkatkan volume plasma, pertumbuhan janin dan plasenta, dan amniotic.Beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara berat badan rendahselama hamil dan BBLR, khususnya di kehamilan remaja (49-51).
PERAWATAN PRENATAL
Banyak bukti menunjukkan hubungan antara kejadian BBLR dan perawatan prenatal yang kurang, khususnya pada trimester pertama perawatan pralahir yang terus secara teratur sampai melahirkan.Dokumen akte kelahiran dalam Compuzterized informasi pada waktu kunjungan pertama perawatan prenatal dan jumlah kunjungan.Dengan demikian, studi tentang hubungan perawatan pralahir untuk BBLR dengan mudah dapat dilakukan dengan menggunakan dokumen penting statistik negara.
Resiko Medis
Dari semua jenis faktor, hipertensi adalah salah satu faktor medis yang paling terkait dengan PJT. Kesepakatan Institute of Medicine untuk meninjau risiko relatif PJT kalangan perempuan dengan tekanan sistolik darah tinggi yang berkisar 1,9-4,2. Risiko relatif untuk PJT antara perempuan dengan rentang preeklamsia dari 6,2 sampai 40,4.
Anemia berat juga tampaknya meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, seperti halnya hiperemesis, isoim-munization, dan janin anomali.Frekuensi dari PJT pada bayi dengan bawaan mal formasi hampir tiga kali lebih tinggi daripada bayi nonmalformasi.

INTERPRETASI ISU
User-Friendly Perinatal Database
National Center Health Statistics (NCHS) dan sebagian besar negara bagian menggunakan komputer berbasis sistem dokumen akte kelahiran, dengan catatan terdaftar berdasarkan tanggal pengajuan pada mainframe komputer berbasis magnetik perekaman.Mengakses dokumen akte kelahiran seringkali sulit, lambat, dan rumit.Oleh karena itu, analis kadang-kadang merasa putus asa sebelum mereka mulai. Namun, dengan munculnya komputer berteknologi moderen, khususnya mikrokomputer atau komputer pribadi, analisis data taraf kelahiran tidak lagi menjadi proses yang rumit. Sebagai contoh, Wartenberg et al. Setelah menggambarkan konstruksi mereka dari penggunaan mikro komputer berbasis database dari semua 735.000 kelahiran tunggal di Massachusetts selama 1975-1984. Mereka menerapkan sistem untuk pendaftar negara di kelahiran berpotensi menawarkan akses yang mudah ke peneliti yang luas menyimpan informasi dan akan memungkinkan tenaga kesehatan untuk menghasilkan laporan tepat waktu dan memulai berbagai kegiatan surveilans.Sistem data, yang dirancang untuk analisis hasil perinatal di California, telah dijelaskan oleh Gould et al.
Salah satu pendekatan yang dapat meringankan analisa dokumen statistik taraf kelahiran adalah dengan menggunakan desain kasus kontrol yang memungkinkan analisis suatu data set terdiri dari semua bayi BBLR (kasus) dan sampel (misalnya, 10%) dari berat bayi lahir normal (kontrol). Desain ini digunakan dalam studi terakhir akte kelahiran tentang hubungan antara air kloroform dan PJT di Iowa.
Pengingatan Ibu Berat Lahir Anak                                                                   
Ketika mengevaluasi pranatal program kesehatan, mengumpulkan data pada berat badan lahir dengan mewawancarai ibu sering lebih mudah daripada menggunakan komputer untuk menghubungkan catatan program dengan akte kelahiran. Timbul pertanyaan: informasi berat badan saat lahir diperoleh dengan pengingatan ibu, apakah data yang ini valid? Hasil dari study CDC baru-baru ini, Penelitian yang dilakukan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Lingkungan Tennessee. Ketika dibandingkan antara bobot lahir yang dilaporkan oleh ibu dalam Program Khusus Pemberian Makanan Tambahan di Tennessee untuk Wanita, Bayi, dan Anak dengan berat lahir yang direkam sesuai dokumen sertifikat kelahiran Tennessee, para peneliti menemukan bahwa hanya 1,1% dari berat lahir yang dilaporkan oleh ibu-ibu telah salah diklasifikasikan ke dalam kategori berat lahir rendah atau normal. Hasil ini menunjukkan bahwa maternal dilaporkan berat lahir cukup akurat untuk pencarian dan tujuan program saat lahir informasi sertifikat tidak tersedia.
Mengukur Penghambatan Pertumbuhan intrauterine
Dalam diskusi kita tentang standar PJT, telah disebutkan pembangunan berat lahir untuk kehamilan persentil dari komputerisasi sertifikasi data kelahiran.Tiga masalah yang harus dipethatikan oleh siapa saja yang mengembangkan di pemerintahan atau menggunakan standar PJT tersebut. Pertama, data penting statistik berdasarkan pada data terakhir periode menstruasi, sejumlah besar kelahiran dilaporkan pada kehamilan <37 minggu yang memiliki usia kehamilan dari 4-20 minggu. Kita harus mengembangkan sebuah prosedur untuk menghilangkan catatan kelahiran yang salah ketika mengembangkan kelahiran berat  untuk kehamilan persentil.Metode kedua, dalam pengembangan standar PJT, kita harus menggunakan data terakhir sebagai kemungkinan karena distribusi berat lahir di Amerika Serikat telah mengalami peningkatan dalam 25 tahun terakhir.Ketiga, ketika menggunakan persentil berat lahir untuk kehamilan dalam studi faktor risiko PJT atau tidak melakukan evaluasi terhadap dampak intervensi kesehatan masyarakat tentang kejadian PJT, kita harus menggunakan persentil yang berasal dari populasi bayi yang mirip dengan populasi yang dipelajari.Misalnya, California standards internasional mungkin tidak berguna dalam studi PJT antara bayi di Washington, DC.
Ketika pengukuran panjang bayi baru lahir dan lingkar kepala yang tersedia, praktek klinis yang umum adalah mengklasifikasikan bayi dengan PJT sesuai dengan proporsionalitas tubuh berdasarkan perubahan bentuk tubuh panjang dan lingkar kepala. Jadi, tidak proporsional atau asimetris pertumbuhan bayi terbelakang jika telah relatif normal panjang dan lingkar kepala untuk usia kehamilan tetapi berat badan rendah untuk panjang (yaitu, mereka yang kurus). Proporsional pertumbuhan bayi terbelakang memiliki simetris penurunan berat badan, panjang, dan lingkar kepala (yaitu, mereka kecil tapi biasanya proporsional untuk ukuran).
Villar dan Belizan dan lain-lain telah mengidentifikasi tiga jenis PJT berdasarkan periode ketika janin kekurangan persediaan makanan.Dengan PJT kronis, baik proporsional tetapi bayi kecil hasil dari pengurangan mikrofinansial yang dimulai pada awal trimester pertama dan terus berlanjut melalui sisa kehamilan.Dengan subakut dan PJT akut, bayi yang baru lahir menunjukkan penurunan berat badan tetapi lebih sedikit kerusakan yang ditandai panjang pertumbuhan. Menurut hipotesis Villar dan yang Belizan, dengan subakut PJT, pertumbuhan adalah kejadian negatif yang dipengaruhi oleh sebuah proses awal antara 27 dan 30 minggu kehamilan, sedangkan dengan PJT akut, pertumbuhan negatif terpengaruh di bulan terakhir kehamilan.
Untuk pengetahuan kita, hanya dua Negara Missouri dan Wisconsin yang membuat rekor mahkota tumit panjang dan lingkar kepala pada akte kelahiran.
Studi Missouri dan Wisconsin menggunakan data statistik, di mana analis akan mampu mengklasifikasi pertumbuhan bayi terbelakang yang baru lahir sebagai simetris dan asimetris, yang dapat memberikan petunjuk baru tentang bagaimana mencegah berbagai jenis PJT.
Perawatan Prenatal dan Berat Lahir Rendah
Statistik vital telah sering digunakan untuk analisis hubungan antara perawatan prenatal dan BBLR.Namun, sejumlah masalah metodelogi dan penafsiran harus dipertimbangkan ketika statistik vital digunakan untuk menilai hubungan tersebut.Pertama, kita harus mempertimbangkan masalah bias.Ada perbedaan penting antara perempuan yang memulai perawatan dini dan mereka yang melakukannya terlambat.Banyak dari perbedaan-perbedaan ini berhubungan dengan variabel yang tidak tersedia dari akte kelahiran. Lihat Perawatan Prenatal bab untuk lebih jelasnya.
Masalah kedua berhubungan dengan fakta bahwa besar proporsi kasus BBLR yang berhubungan dengan kehamilan singkat.Ini berarti bahwa kehamilan dipersingkat dengan pengiriman prematur BBLR memiliki sedikit waktu untuk menerima perawatan pralahir.Pemanfaatan indeks perawatan prenatal sebelum melahirkan, seperti indeks Kessner telah dikembangkan untuk mengendalikan kenyataan bahwa wanita dengan kehamilan pendek memiliki sedikit waktu untuk menerima perawatan dan akibatnya lebih sedikit kunjungan perawatan prenatal. Indeks ini mengklasifikasikan kecukupan perawatan sesuai dengan perawatan bulan mulai, jumlah kunjungan, dan usia kehamilan. Namun, Kleinman telah menunjukkan bahwa ketergantungan indeks Kessner pada kehamilan dapat menghasilkan bias serius yang berlebihan menyangkut hubungan antara perawatan prenatal yang tidak memadai dan BBLR. Bias ini terjadi karena indeks itu dibuat untuk satu set data yang terpisah, semua prenatal perawatan selama sembilan atau lebih kunjungan. Jadi, perawatan yang memadai didefinisikan sebagai sembilan atau lebih kunjungan bahkan ketika kehamilan  pada>36 minggu. Biasanya rekomendasi oleh American College dan Gynecologists adalah memiliki kunjungan setiap minggu setelah 36 minggu.
Setelah aturan ini, jumlah yang direkomendasikan kunjungan untuk seorang wanita hamil 42 minggu adalah 16 kali kunjungan, sedangkan Indeks Kessner masih menganggap sembilan kali kunjungan sudah memadai. Sebagai hasilnya, Kessner Indeks artifisial menginduksi hubungan antara kurang memadainya perawatan dan BBLR. Dengan sembilan kali kunjungan untuk perawatan yang memadai memperkenalkan bias yang besar dalam hubungan antara kehamilan perawatan dan BBLR karena proporsi wanita diklasifikasikan memiliki perawatan yang kurang memadai lebih kecil daripada wanita dengan kehamilan panjang adalah di antara wanita dengan kehamilan pendek sederhana karena wanita pertama punya lebih banyak waktu untuk mendapatkan sembilan.Analisis yang menggunakan indeks baru penggunaan perawatan pralahir yang dikembangkan oleh Kotelchuck dan oleh Alexander dan Cornely tidak tunduk pada bias ini.
Hal ini bias dalam analisis menggunakan Indeks Kessner bahkan ketika kehamilan baik diukur. Namun, masalah lain dengan semua indeks perawatan prenatal yang di gunakan adalah bahwa kesalahan pengukuran dalam hasil kehamilan pada bias yang artifactually memiliki kekuatan hubungan antara kecukupan perawatan dan berat lahir. Bias ini juga telah ditunjukkan oleh Kleinman menggunakan contoh berikut: Jika akta kelahiran kehamilan >37 minggu tetapi kehamilan yang benar adalah <37 minggu, wanita probabilitas yang diklasifikasikan memiliki perawatan yang memadai akan menjadi rendah karena jumlah kunjungan perawatan prenatal yang dibutuhkan adalah lebih besar dari seharusnya. Di sisi lain, jika kehamilan yang benar adalah >37 minggu dan kehamilan sertifikat kelahiran <37 minggu, terjadi sebaliknya karena jumlah kunjungan diperlukan harus diklasifikasikan sebagai yang memadai terlalu rendah.
Contoh ini menunjukkan bagaimana beberapa bayi yang benar-benar prematur diklasifikasikan memiliki perawatan yang memadai dan beberapa bayi yang terkelompokan (dengan berat badan lahir normal) memiliki perawatan yang memadai. Kedua kesalahan ini artifisial akan meningkatkan hubungan antara perawatan prenatal dan kelahiran berat badan rendah. Bias ini menjadi perhatian serius dalam prenatal analisis hubungan antara perawatan kehamilan dan BBLR karena pengukuran substansial kesalahan diketahui terjadi di usia kehamilan berdasarkan periode menstruasi terakhir, terutama yang direkam pada akte kelahiran.Catatan bahwa semua indeks menggunakan prenatal perawatan, termasuk versi lebih baru yang dikembangkan oleh Kotelchuck, Alexander dan Cornely, dikenakan bias ini.
Masalah lain adalah bahwa peneliti yang menggunakan sertifikat data kelahiran dapat memeriksa waktu perawatan pranatal dan kuantitas kunjungan prenatal, tetapi tidak dari variabel-variabel ukuran kualitas perawatan pralahir. Beberapa penelitian telah benar-benar berusaha untuk menyelidiki hubungan antara isi perawatan prenatal dan hasil perinatal.Satu pengecualian adalah studi (Unpublished data, 1993). (Lihat Perawatan Prenatal bab) Dalam penelitian tersebut.rekomendasi-rekomendasi dari Merawat Masa Depan kami:Isi Prenatal Care digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan kepedulin terhadap ukuran kualitas.
Terakhir, dalam kebanyakan studi asosiasi akan perawatan pranatal bayi kembar dan BBLR, analisa terpisah dari PJT belum dilakukan. Alasan logis muncul untuk mendukung hipotesis perawatan prenatal rutin yang menekankan dengan saran tentang nutrisi, berat badan, dan merokok akan memiliki beberapa efek pada pencegahan PJT. Namun, karena kebanyakan studi dikelompokkan bersama semua bayi BBLR, hanya beberapa penelitian telah mampu mengevaluasi hipotesis.Beberapa penelitian yang telah di analisis secara terpisah antara prematur dan jangka pralahir BBLR menunjukkan bahwa perawatan kelahiran memiliki hubungan perlindungan yang kuat dengan jangka BBLR dibandingkan dengan prematur BBLR.Kami tahu tidak ada penelitian yang dipublikasikan di mana persentil berat lahir untuk kehamilan telah diperiksa dalam kaitannya dengan kecukupan prenatal peduli. Di masa depan, kami merekomendasikan bahwa evaluasi efek dari perawatan pra kehamilan di analisis terpisah dari BBLR panjang (> 37 minggu kehamilan; <2.500 g) sebagai hasil.
Berat Kehamilan dan Berat Lahir
Sekarang akta kelahiran di kebanyakan negara termasuk pertanyaan tentang berat badan selama kehamilan, hubungan berat badan kehamilan untuk perinatal pasti akan dipertimbangkan dalam negara bagian dan nasional evaluasi ibu dan status kesehatan bayi. Menganalisis hubungan kenaikan berat badan selama kehamilan untuk berat lahir memerlukan pertimbangan dari sejumlah isu kompleks metodelogi, yang telah didiskusikan kembali secara rinci dalam Institute of Medicine Port berjudul Nutrisi Selama Kehamilan. Pertama, sangat penting bahwa pertumbuhan intrauterin harus dianalisis sebagai hasil terpisah karena berat badan kehamilan internasional mempengaruhi pertumbuhan intrauterin dan kelahiran prematur melalui biologi yang sama sekali berbeda mekanisme. Memang, bukti yang paling menunjukkan bahwa penambahan berat badan selama kehamilan tidak berpengaruh pada durasi kehamilan.
Kedua, laporan Institute of Medicine direkomendasikan bahwa berat badan prahamil untuk tinggi harus dipertimbangkan dalam semua analisis berat badan saat kehamilan karena berat badan yang diinginkan antara perempuan berat badan normal lebih tinggi daripada wanita kelebihan berat badan dan lebih rendah daripada di antara wanita kurus.Sayangnya, data berat badan prahamil dan tinggi tidak tersedia dari akte kelahiran di kebanyakan negara. Ketiga, meskipun berat badan ibu sebelum hamil dan tingginya potensi paling penting pembaur dalam setiap analisis perinatal mempengaruhi berat badan kehamilan, peneliti juga harus kontrol untuk usia, paritas, ras dan etnis status, asal, status sosial ekonomi, rokok, penggunaan alkohol, dan perawatan kehamilan.

Keempat, laporan Institute of Medicine sangat total menekankan bahwa penggunaan total pertambahan berat badan mengarah ke pernyataan yang berlebihan dari hubungan berat badan kehamilan dan pertumbuhan intrauterin. Artinya, jika berat badan lahir tidak dikurangi dari berat badan ibu, hubungan akan bias. Kita bisa menghindari masalah ini dengan menggunakan jaring keuntungan, mengurangi berat badan bayi dari berat badan ibu.
Waktu Tren BBLR Sebelum 1970
Dilaporkan BBLR tingkat nasional bagi orang-orang ras lain selain putih ternyata meningkat menjadi dua kali lipat tahun 1950 dan 1970. Analis harus menyadari, bagaimanapun, yang dilaporkan US BBLR tingkat untuk Afrika-Amerika sebelum tahun 1970 memiliki masalah validitas yang serius.
Menurut Statistik Vital AmerikaSerikat, pada tahun 1950, >6% kelahiran antara orang-orang dari ras lain selain putih terdaftar dan pada tahun 1960, hampir 3% dari kelahiran ini adalah terdaftar (Tabel 2).Sebuah studi khusus oleh Kantor Statistik Vital Nasional pada tahun 1950 menemukan bahwa terjadi kelahiran tidak terdaftar primarily terutama di Selatan, terjadi terutama di daerah, dan biasanya di luar rumah sakit kelahiran.Meskipun tidak ada bukti statistik yang pasti mendukung titik ini, kita memiliki alasan bagus untuk menjadi Lieve bahwa sejumlah besar dari kelahiran bayi BBLR yang terlibat telah terdaftar.

TABEL 2.Proporsi kelahiran hidup yangterdaftar,Berdasarkanras - Amerika Serikat,
1950, 1960, dan 1970
Tahun
Ras Kulit Putih
Ras lain
1950
98,6%
93,6%
1960
99,4%
97,3%
1970
99,5%
98,5%
Oleh karena itu, peningkatan jelas dalam laporan angka BBLR untuk Afrika-Amerika antara tahun 1950 dan 1970 mungkin merupakan artefak yang tidak dilaporkan bayi lahir BBLR Afrikacan -Amerika pada tahun 1950 dan 1960.Tingkat BBLR antara Afrika-Amerika mungkin menurun atau tetap stabil selama 1950-1970. Sayangnya, kita tidak akan pernah tahu karena kita tidak mampu untuk memperkirakan jumlah kelahiran bayi BBLR yang telah atau tidak terdaftar dalam periode ini.

CONTOH MENGGUNAKAN DATA
Berat lahir data dari taraf kelahiran komputer telah menjadi sumber daya yang kaya untuk program dan perencanaan kebijakan.Selain itu di departemen kesehatan, data sering melampaui Data akte kelahiran dan studi khusus yang dilakukan pada berat badan lahir rendah.Contoh dari kedua jenis penelitian yang dijelaskan dalam bagian ini.
Perbedaan Ras dan Etnis
Evaluasi perbedaan ras dan etnis di BBLR telah menjadi perhatian utama di banyak Analisa dokumen taraf kelahiran negara.Sebagai contoh, dalam studi yang menggunakan catatan penting untuk membandingkan hitam dan kelahiran putih di Chicago, peneliti menggunakan pendapatan rata-rata masing-masing ibu sensus saluran sebagai variabel ekologis.Usia ibu, pendidikan, status perkawinan, tingkat kemiskinan, paritas, dan kematian bayi sebelum dianggap sebagai faktor risiko. Risiko relatif hitam / putih untuk BBLR adalah lebih rendah di antara ibu berisiko tinggi daripada daerah yang berpenghasilan lebih rendah di antara ibu-ibu dari daerah dengan pendapatan tinggi.Jadi, faktor risiko tradisional tidak sepenuhnya menjelaskan perbedaan ras di BBLR. Dalam analisis lain menggunakan data yang sama, bayi biracial dibandingkan dengan bayi kulit putih. Ketika kemiskinan dan faktor-faktor sosiodemografi lainnya dikontrol, odd rasio yang disesuaikan dari BBLR untuk bayi yang lahir ibu dan ayah hitam dan putih adalah 1,4. Odds ratio yang disesuaikan untuk bayi yang lahir ibu kulit putih dan ayah kulit hitam adalah 1,0. BBLR tingkat antara bayi dari pasangan biracial juga telah dipelajari dengan menggunakan data kelahiran dari negara Washington dan dari dokumen NCHS nasional.
Beberapa penyelidikan yang mendalam telah berfokus pada hasil kehamilan di antara penduduk asli Amerika, situasi yang telah ditingkatkan dengan penelitian terbaru menggunakan sertifikat kelahiran dari bagian utara New York. Dibandingkan dengan bayi putih, Bayi asli Amerika telah profil tinggi resiko maternal file: ibu mereka lebih muda, paritas lebih tinggi, memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah, dan lebih sering tertunda memulai perawatan prenatal. Meskipun ini ibu berisiko tinggi profil, penduduk asli Amerika memiliki tingkat BBLR mirip dengan angka antara bayi kulit putih.
Sejak pertengahan 1970-an, kita telah mengalami besar arus pengungsi ke Asia Tenggara Amerika Serikat.Badan-badan lokal dan federal telah peduli dengan status kesehatan ini orang karena kebanyakan dari mereka telah mengalami kesulitan yang parah. Akte kelahiran file Negara telah digunakan dalam berbagai cara kreatif untuk menilai kesehatan ibu dan anak di komunitas imigran Asia Tenggara. Washington State dianalisis kelahiran pada tahun 1980 - 1986 sampai orang tua yang lahir di Asia Tenggara tempat itu dikodekan sebagai berada di luar Amerika. Tingkat BBLR menurun dari 7,2% in 1986. di 1980-1981 menjadi 5,4% pada tahun 1986. Karena ayah dan ibu pekerjaan diberi kode pada file negara kelahiran, peneliti mampu memastikan bahwa perubahan dalam pekerjaan ayah status (dari siswa untuk dipekerjakan) dikaitkan dengan 27% pengurangan dalam tingkat BBLR. Sebuah perubahan temporal yang sama dalam berat lahir tidak diamati antara bayi dari Amerika Serikat kelahiran Asia ibu, namun.
Hmong imigran adalah subjek penelitian menggunakan akte kelahiran California dari Merced dan San Joaquin kabupaten.Hmong adalah populasi pertanian yang relatif tinggal di lebih banyak desa-desa di daerah pegunungan China barat daya dan utara Tenggara Asia. Dalam studi ini, nama kedua orang tua diperiksa, dan Hmong etnisitas sebagai ditandatangani dengan menggunakan protokol yang dirancang dengan bantuan anggota komunitas Hmong. Meskipun profil risiko tinggi sosiodemografi, BBLR yang tingkat hanya sedikit lebih tinggi di antara bayi dari Hmong perempuan (4,6%) dibandingkan di antara bayi dari non-Hispanik kulit putih (3,9%).
Mungkin penelitian yang paling rinci tentang ibu dan bayi status kesehatan orang Asia adalah ulang terakhir dari Departemen Massachusetts Kesehatan Masyarakat, berjudul Cina dan TenggaraKelahiran Asia di Massachusetts. Pada tahun 1987 - 1990, bayi Tionghoa cenderung (4,2%) dan bayi Asia Tenggara secara substansial lebih mungkin (7,6%) memiliki bobot lahir rendah daripada yang non-Hispanik kulit putih bayi (5,0%). Dalam Tenggara subkelompok etnis Asia di Massachusetts, harga BBLR adalah 6,8% di antara Vietnam bayi, 8,1% di antara Kamboja bayi, dan 7,8% di antara bayi Laos.
Beberapa peneliti telah menggunakan komputerisasi lahir file untuk mempelajari perbedaan ras dan etnis di dalam trauterine pertumbuhan (bukan BBLR). Tidak ada kecuali tabel adalah studi tentang taraf kelahiran California data, di mana peneliti diplot median kelahiran berat-untuk-kehamilan nilai untuk non-Hispanik putih, Hispanik kulit putih, hitam, Cina, dan Jepang bayi. Ini adalah studi lain yang harus dirujuk sebagai model oleh siapa pun tertarik dalam menggunakan data statistik penting untuk menganalisis pola pertumbuhan intrauterin.

Merokok dan BBLR
Sekarang pertanyaan tentang merokok selama kehamilan telah ditambahkan ke sebagian besar negara akte kelahiran, studi tentang efek dari merokok pada kehamilan hasil harus dilakukan dan sering dipublikasikan. Dalam laporan terbaru dari Massachusetts Departemen Kesehatan Masyarakat, PJT didefinisikan sebagai berat lahir di bawah 10 persentil pada setiap minggu usia kehamilan. Pertumbuhan standar digunakan untuk mengidentifikasi PJT adalah berasal dari file kelahiran Massachusetts hidup untuk 1987-1991. Di Massachusetts pada tahun 1990, perempuan yang merokok selama kehamilan memiliki lebih dari dua kali lipat risiko BBLR dibandingkan perempuan yang tidak merokok (8% vs 3,9%). Para penulis disebabkan sekitar 18% dari kelahiran BBLR di kalangan perokok untuk ibu merokok selama kehamilan. Perokok adalah 2,43 kali lebih mungkin untuk memberikan intrauterine pertumbuhan terbelakang bayi dibandingkan non perokok. Para penulis menghitung bahwa sekitar 22% bayi dengan PJT lahir perokok bisa dikaitkan dengan merokok selama kehamilan.Mereka mengamati hubungan dosis-respon antara jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari selama kehamilan dan baik BBLR dan IUGR.
Illinois adalah salah satu negara yang berpartisipasi dalam CDC Kehamilan Nutrisi Sistem Pengawasan (PNSS), yang melacak status gizi selama informasi kehamilan dan hasil kehamilan pada perempuan berpenghasilan rendah dalam program WIC (lihat Kehamilan-Terkait babNutrisi). Dalam laporan berdasarkan tabulasi PNSS untuk Illinois, data menunjukkan bahwa berat badan sebelum hamil rendah, advanced usia, dan merokok meningkatkan risiko BBLR. Wanita >30 tahun yang merokok dan memasuki masa kehamilan sementara kurus berada di level risiko terbesar melahirkan bayi BBLR.
Pengamatan wanita yang telah berubah mereka merokok perilaku ibu dari waktu ke waktu juga dari epidemiologi besar bunga.Baru-baru ini, penyelidikan dari Departemen Kesehatan Missouri melaporkan beberapa temuan menarik dari waktu analisis tren akte kelahiran hidup Missouri. Dari tahun 1978 sampai 1990, persentase remaja berkyang merokok menurun dari 35,8% menjadi 7,2%. Selama periode yang sama, tingkat BBLR antara bayi dari remaja kulit hitam menurun dari 15,4% menjadi 13,3% (13,6% penurunan). Peneliti menunjukkan bahwa kita perlu mengembangkan lebih baik pemahaman tentang alasan di balik ini drastis perubahan dalam perilaku merokok hamil hitam remaja untuk meningkatkan berhenti merokok dan upaya promosi kesehatan dan, dengan demikian, menurunkan prevalensi BBLR.
Eksposur Lingkungan
Kemungkinan bahwa paparan racun lingkungan meningkatkan prevalensi BBLR dan PJT telah lama menjadi perhatian publik pejabat kesehatan. Oleh karena itu, di bagian timur Missouri, kontaminasi tanah dengan 2,3,7,8 tetrachloro- Dibenzo p-Dioksin (TCDD) memimpin Departemen Kesehatan Missouri, bekerjasama dengan CDC, untuk melakukan studi kohort retrospektif yang merugikan reproduksi hasil di wilayah tersebut. Data berat badan lahir, usia kehamilan, karakteristik sosiodemografi, merokok, dan riwayat reproduksi sebelumnya diperoleh dari akta kelahiran. PJT didefinisikan sebagai kasus bayi yang lahir hidup dengan berat <2.500 g dan memiliki usia kehamilan >36 minggu. Para TCDD kelompok terpapar memiliki peningkatan risiko BBLR, tapi hubungan ini secara statistik tidak signifikan.Para peneliti menyimpulkan bahwa statistik signifikan reproduksi efek samping mungkin belum terdeteksi karena ukuran populasi yang kecil.
Penyidik ​​dari CDC dan Universitas Iowa baru-baru ini melaporkan hasil dari studi kasus kontrol mereka tentang hubungan antara air kloroform dan PJT. Data berat lahir, usia kehamilan, karakteristik sosiodemografi, dan merokok diperoleh dari akta kelahiran. PJT didefinisikan sebagai kasus bayi yang lahir hidup memiliki berat lahir di bawah persentil kelima untuk kehamilan usia tertentu, sebagaimana ditentukan dari standar California untuk non-Hispanik kulit putih. Penyidik ​​berlari dipilih 187 kasus PJT dan 935 control Hibah subyek dari data akte kelahiran Iowa untuk 1989-1990. Eksposur kepada kloroform dan lainnya trihalomethanes adalah variabel ekologis berdasarkan ibu tinggal dan air 1987 kota survei. Setelah disesuaikan untuk pembaur potensial variabel, peneliti menyimpulkan bahwa tinggal dalam kota dengan konsentrasi kloroform > 10  g / L dikaitkan dengan peningkatan risiko dari PJT.
Perawatan Prenatal dan Berat Lahir
Banyak peneliti telah menganalisis dampak dari pranatal perawatan di BBLR.Beberapa klasik di vestigations masalah ini telah menggunakan dokumen sertifikat lahir negara. Studi ini, yang biasanya melibatkan perbandingan wanita dengan tanpa iklan menyamakan perawatan pralahir, telah ditinjau di tempat lain dengan detail. Selain itu, dekade terakhir ini, kesehatan ibu dan anak peneliti telah membandingkan berbagai jenis kehamilan wanita dengan perawatan yang diterima.Investigators Penyidik ​​di Utara Carolina Pusat Kesehatan dan Lingkungan Statistik, pionir dalam upaya penelitian, terkait catatan akta kelahiran dari Northwest North Carolina Prematuritas Pencegahan Proyek. Mereka kemudian dapat membandingkan kelahiran untuk perempuan dalam proyek untuk kelahiran nonproyek di 20 wilayah yang sama. Sebuah regresi analisis logis di mana ras, status perkawinan, usia, dan faktor-faktor sosiodemografi lain dikendalikan mengungkapkan bahwa perempuan tidak dalam proyek adalah 1,32 kali lebih mungkin sebagai peserta proyek untuk memiliki pengiriman BBLR.
Dalam studi lain North Carolina, yang di kolaborasi dengan Guilford County, Departemen Kesehatan Masyarakat, catatan perempuan dalam perawatan pralahir program departemen kesehatan dan catatan Medicaid klaim yang dibayar terkait dengan akte kelahiran.Peneliti kemudian dapat mengevaluasi efek dari kabupaten itu komprehensif program perawatan pralahir pada BBLR antara bayi yang lahir perempuan berpenghasilan rendah. Medicaid memenuhi syarat wanita, yang menerima perawatan primarily dari dokter praktek swasta, memiliki BBLR tingkat lebih dari dua kali lebih besar sebagai perempuan dalam program departemen kesehatan, bahkan setelah para peneliti dikendalikan untuk ras, status perkawinan WIC partisipasi, kuantitas perawatan pranatal, dan faktor risiko lainnya.
Desain penelitian ini kemudian diperluas untuk program departemen kesehatan dan Medicaid bantuan membayar klaim file ke file akta kelahiran untuk semua dari North Carolina dan Kentucky.Sekali lagi, perempuan yang terdaftar dalam Medicaid yang menerima perawatan luar departemen kesehatan masyarkat lebih mungkin dibandingkan mereka yang menerima perawatan di departemen kesehatan memiliki bayi BBLR. Sebuah studi persen berpenghasilan rendah ibu di dalam kota Chicago telah melaporkan temuan yang sama.
Menggunakan Kedua Sertifikat Kelahiran dan Sensus data
Karena akte kelahiran tidak dimaksudkan untuk menjadi kuesioner rinci, informasi di file kelahiran terbatas.Satu-satunya indikator status sosial atau ekonomi pada Standard AS Sertifikat dari Lahir ibu dan ras ayah, etnis, dan pendidikan dan status pernikahan ibu.Banyak informasi dapat ditambahkan ke evaluasi kesehatan ibu dan bayi ketika data akte kelahiran pada tempat ibu tinggal digunakan dalam persimpangan dengan data dari sensus AS.Dalam Chicago studi perbedaan rasial dalam BBLR, peneliti ditambahkan pendapatan karakteristik saluran sensus masing-masing ibu untuk catatan dari akte lahir. Dalam sebuah studi di Los Angeles County, peneliti menggunakan pendekatan yang sama untuk menyelidiki hubungan antara median pendapatan, keluarga saluran sensus ibu residence kemerdekaan dan angka BBLR. Dalam sebuah analisis rate BBLR tingkat di Hawaii, sensus saluran informasi tentang pekerjaan, berkerumun, dan kemiskinan adalah ujian bersama dengan data akta kelahiran pada sosiodemografi karakteristik dan perawatan pralahir.Keuntungan dan kerugian dari studi di mana tingkat data individu (seperti sertifikat lahir) terkait dengan data sensus saluran yang baru ini telah dibahas oleh Krieger.
ISU MASA DEPAN
Tahun 2000 tujuan antara dua gosl kembali terkait dalam berat lahir:
·         Untuk mengurangi berat badan lahir rendah untuk kejadian yang tidak lebih dari 5% dari kelahiran hidup dan sangat berat lahir rendah tidak lebih dari 1% dari hidup kelahiran. 
·         Untuk mengurangi berat badan lahir rendah antara orang kulit hitam untuk kejadian tidak lebih dari 9% dari hidup kelahiran dan berat lahir sangat rendah tidak lebih dari 2% dari kelahiran hidup.
Jelas pengurangan substansial dalam BBLR masih perlu terjadi antara sekarang dan tahun 2000 jika tujuan ingin dicapai (Tabel 3).Kenyataan bahwa angka sebenarnya sedikit meningkat antara tahun 1987 dan 1990 ini mengkhawatirkan.



TABEL 3. Kemajuan Terhadap Penemuan Tahun2000 Untuk Berat Badan Lahir RendahDan Berat Badan Lahir Sangat Rendah
(Persentase Kelahiran Hidup)
1987 2000

1987
Dasar
1990
2000
Target
Berat lahirrendah(semua ras)
6,9
7,0
5
Berat lahirrendah(hitam)
13,0
13,3
9
Lahir sangat rendahberat (semua ras)
1,2
1,3
1
Lahir sangat rendahberat (hitam)
2,8
2,9
2

Data dari akte kelahiran di tahun 1989 dan berturut-turut pada tahun akan sangat berguna untuk analisis berat lahir rendah. Faktor-faktor risiko Medisuntuk item kehamilan mencakup pertanyaan tentang Anemia dan Sebelumnya prematur atau kecil untukusia kehamilan bayi.Juga ditambahkan adalah pertanyaan tentang penggunaan tembakau dan alkohol dan berat badan selama kehamilan. Selain itu, baru Perkiraan klinis item kehamilan mungkin membuktikan data pada usia kehamilan.
Karena data sertifikat lahir yang digunakan untuk mengevaluasi program kesehatan ibu dan bayi, kita harus memantau dengan seksama kualitas informasi baru.Sudah, beberapa validasi penelitian telah membandingkan pasca-1988 sertifikat data kelahiran dengan data rekam medis rumah sakit.Temuan menunjukkan bahwa peneliti data harus berhati-hati dalam menggunakan data akta kelahiran untuk mengevaluasi hubungan faktor resiko dengan kesehatan ibu, komplikasi persalinan dan kelahiran, kondisi normal bayi baru lahir, dan congenital anomali.
Seperti yang telah ditekankan beberapa kali sepanjang data bab ini, salah satu data yang paling mendesak butuh di evaluasi masa depan ibu dan status kesehatan adalah untuk mengembangkan lebih baik di bawah  berdiri dari etiologi yang khas dan epidemiologi dari PJT dan kelahiran prematur. Karena pada sarana pencegahan mungkin berbeda untuk kedua komponen BBLR, kami sangat merekomendasikan bahwa kedua hasil dianalisis secara terpisah. Klasifikasi bayi dengan kelahiran berat badan dan usia kehamilan tidak perlu tugas kompleks karena istilah BBLR (> 37 minggu kehamilan, <2.500 g) umumnya dianggap sebagai definisi diterima PJT (Gambar 1). Menambahkan manfaat secara terpisah menganalisis PJT dan kelahiran prematur adalah bahwa pendekatan ini akan meningkatkan komunikasi antara kesehatan masyarakat penelitian dan praktisi klinis.