Pola pemanfaatan hutan seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan hutan harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola sumberdaya hutan secara berkelanjutan.
Pemanfaatan sumberdaya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya serta menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian hutan kemampuan keterbaharuan dalam pemanfaatan yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan hutan
Sebagian ulah manusia telah mengubah fungsi hutan sebagaimana mestinya. Beberapa hewan maupun tumbuhan memiliki kepekaan tersendiri terhadap perubahan lingkungan hutan. Penurunan keanekaragaman jenis ataupun penurunan populasi menjadi indikator telah terjadinya kerusakan hutan, salah satu contohnya seperti terganggunya habitat nyamuk dihutan oleh karena adanya eksploitasi hutan dapat menyebabkan peningkatan penyakit malaria atau DBD terutama saat kegiatan penebangan kayu menimbulkan genangan-genangan air tempat nyamuk berkembang biak dan nyamuk juga dapat berpindah ke pemukiman penduduk untuk mencari tempat perindukan yang membawa kerugian bagi masyarakat karena berpotensi terkena penyakit malaria ataupun DBD yang diakibatkan dari nyamuk tersebut. Ini merupakan contoh kecil dari perbuatan manusia yang tidak memanfaatkan hutan sebagaimana mestinya.
0 komentar:
Post a Comment