Tingginya angka kecelakaan di Indonesia merupakan masalah yang perlu di atasi, kita perlu menelaah faktor apakah yang banyak mempengaruhi tingginya angka kecelakaan jalur darat di Indonesia, contohnya saja di Makassar, UGD Rumah Sakit tiap hari selalu saja ada penderita kecelakaan lalu lintas yang tangani, bukan hanya persoalan angka yang tinggi, namun akibat yang ditimbulkan pun bisa menyebabkan kecacatan bahkan hingga kematian yang tidak kita harapkan.
Kemarin saya berdiskusi dengan beberapa teman tentang masalah ini, dan umumnya mereka berkata bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat berlalu lintas, misalnya saja pada saat rambu2 lalu lintas menunjukkan lampu merah masih saja banyak pengendara yang menerobos, terlebih jika sudah jam2 11 ke atas, dimana sudah tidak ada polisi yang berjaga, masih banyak saja pengendara yang membandel tidak peduli warna lampu apa yang sedang menyala, tidak seperti di negara yang tertib lalu lintas, sudah dilengkapi dengan CCTV sehingga apapun yang terjadi akan ketahuan oleh pihak kepolisian, siapa dan kapan pelanggaran itu terjadi.
Belum lagi kesadaran dalam menjalankan kendaraannya, masih banyak orang yang menggunakan kecepatan di atas rata2 pada saat padat kendaraan, dan berkendara dengan bentuk zig zag yang otomatis sangat berisiko, sebagaimana kita ketahui bahwa di jalan raya dikenal 3 jalur yaitu jalur kiri, jalur tengah dan jalur kanan yang kesemuanya fungsi masing-masing, masih banyak saja pengendara yang menggunakan jalur kanan pada kecepatan 40 km/jam, dan banyak pula yang menggunakan jalur kiri dengan kecepatan 80 km/jam yang tentu saja ini melanggar aturan berlalu lintas.
Bukan hanya itu, kendaraan seperti mobil kampas yang sangat besar masih sering menghiasi jalan raya yang semestinya diatur, seperti di luar negeri di atur kapan sebaiknya kendaraan roda 10 misalnya berada di jalan raya misalnya pada saat tengah malam, yaitu saat kendaraan sudah sepi, namun kenyataannya malah kendaraan besar ini justru sering membuat macet jalan raya. terlebih lagi rasa ego masing2 supir angkot dalam mencari penumpang, tanpa memperhatikan baik2 pengendara lain demi mengejar penumpang kadang berebutan, kadang lepas rem dan sebagainya.
Tertib berlalu lintas sebenarnya agak sulit tercipta ketika sosialisasi masalah tertib berlalu lintas kurang, sebab masyarakat seperti kami ini memang perlu mendapatkan informasi banyak tentang hal ini, terlebih lagi mudahnya memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi) yang artinya segala aturan2 berlalu lintas tidak kita lewati bisa mendapatkan SIM, nah ini pula kelemahan negara kita. karena masyarakat cenderung ingin memperoleh dengan cara mudah, jika ada yang mudah buat apa mencari cara yang sulit. Jika sekiranya pemerintah tidak meluweskan hal tersebut maka kemungkinan menekan angka kecelakaan berkendara bisa dilakukan sebab ketidaktahuan rambu2 bisa menyebabkan mengendara dengan seenaknya.
Dari segi jalan raya, perlu di perhatikan oleh pemerintah dengan berintegrasi dengan masyarakat untuk melaporkan ketika ada kerusakan jalan raya, lubang bisa menyebabkan kecelakaan. sementara musim penghujan yang menggenangi jalanan banyak menyebabkan bocornya jalan raya. Kitapun mesti sadar bahwa peran masyarakat sangat penting bagi pembangunan bangsa, dengan adanya integrasi yang baik maka kita tidak perlu bergelut dengan masalah2 teknis seperti hal tersebut.
Sebenarnya inti dari tulisan saya adalah marilah kita sama2 menyadari pentingnya tertib berlalu lintas, demikian pula pentingnya berintegrasi dengan pemerintah dalam hal mencegah dan menekan angka penderita kecelakaan lalu lintas sehingga kita aman dalam berkendara. Terima Kasih. Wassalam.
Kemarin saya berdiskusi dengan beberapa teman tentang masalah ini, dan umumnya mereka berkata bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat berlalu lintas, misalnya saja pada saat rambu2 lalu lintas menunjukkan lampu merah masih saja banyak pengendara yang menerobos, terlebih jika sudah jam2 11 ke atas, dimana sudah tidak ada polisi yang berjaga, masih banyak saja pengendara yang membandel tidak peduli warna lampu apa yang sedang menyala, tidak seperti di negara yang tertib lalu lintas, sudah dilengkapi dengan CCTV sehingga apapun yang terjadi akan ketahuan oleh pihak kepolisian, siapa dan kapan pelanggaran itu terjadi.
Belum lagi kesadaran dalam menjalankan kendaraannya, masih banyak orang yang menggunakan kecepatan di atas rata2 pada saat padat kendaraan, dan berkendara dengan bentuk zig zag yang otomatis sangat berisiko, sebagaimana kita ketahui bahwa di jalan raya dikenal 3 jalur yaitu jalur kiri, jalur tengah dan jalur kanan yang kesemuanya fungsi masing-masing, masih banyak saja pengendara yang menggunakan jalur kanan pada kecepatan 40 km/jam, dan banyak pula yang menggunakan jalur kiri dengan kecepatan 80 km/jam yang tentu saja ini melanggar aturan berlalu lintas.
Bukan hanya itu, kendaraan seperti mobil kampas yang sangat besar masih sering menghiasi jalan raya yang semestinya diatur, seperti di luar negeri di atur kapan sebaiknya kendaraan roda 10 misalnya berada di jalan raya misalnya pada saat tengah malam, yaitu saat kendaraan sudah sepi, namun kenyataannya malah kendaraan besar ini justru sering membuat macet jalan raya. terlebih lagi rasa ego masing2 supir angkot dalam mencari penumpang, tanpa memperhatikan baik2 pengendara lain demi mengejar penumpang kadang berebutan, kadang lepas rem dan sebagainya.
Tertib berlalu lintas sebenarnya agak sulit tercipta ketika sosialisasi masalah tertib berlalu lintas kurang, sebab masyarakat seperti kami ini memang perlu mendapatkan informasi banyak tentang hal ini, terlebih lagi mudahnya memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi) yang artinya segala aturan2 berlalu lintas tidak kita lewati bisa mendapatkan SIM, nah ini pula kelemahan negara kita. karena masyarakat cenderung ingin memperoleh dengan cara mudah, jika ada yang mudah buat apa mencari cara yang sulit. Jika sekiranya pemerintah tidak meluweskan hal tersebut maka kemungkinan menekan angka kecelakaan berkendara bisa dilakukan sebab ketidaktahuan rambu2 bisa menyebabkan mengendara dengan seenaknya.
Dari segi jalan raya, perlu di perhatikan oleh pemerintah dengan berintegrasi dengan masyarakat untuk melaporkan ketika ada kerusakan jalan raya, lubang bisa menyebabkan kecelakaan. sementara musim penghujan yang menggenangi jalanan banyak menyebabkan bocornya jalan raya. Kitapun mesti sadar bahwa peran masyarakat sangat penting bagi pembangunan bangsa, dengan adanya integrasi yang baik maka kita tidak perlu bergelut dengan masalah2 teknis seperti hal tersebut.
Sebenarnya inti dari tulisan saya adalah marilah kita sama2 menyadari pentingnya tertib berlalu lintas, demikian pula pentingnya berintegrasi dengan pemerintah dalam hal mencegah dan menekan angka penderita kecelakaan lalu lintas sehingga kita aman dalam berkendara. Terima Kasih. Wassalam.