BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Program pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan
kesehatan dan menjadi masalah nasional karena sangat menentukan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi mendatang. Program ini
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan
dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit di kalangan ibu. Sasaran Deklarasi Millennium PBB yang
ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua Negara, diantaranya adalah : Meningkatkan
kesehatan ibu dengan target untuk 2015 : Mengurangi dua per
tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.
Hasil survei menunjukkan bahwa AKI di
Indonesia telah turun menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup antara 1998–2001,
hal itu perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat keterbatasan metode
penghitungan yang digunakan. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia
setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan
atau persalinan. Dengan kecenderungan seperti ini, pencapaian target MDG untuk
menurunkan AKI akan sulit bisa terwujud kecuali apabila dilakukan upaya yang
lebih intensif untuk mempercepat laju penurunannya.
Menurut
WHO (2005), angka kematian ibu di dunia sekitar 470/100.000 kelahiran hidup
atau setengah juta wanita meminggal setiap tahunnya disebabkan karena
kehamilan. Sebagian besar kematian ibu terjadi di negara berkembang Asia dan
Afrika dengan 480/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan negara maju
(27/100.000). Sebagian besar juga terjadi di negara berpendapatan menengah ke
bawah.
Angka
kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan maupun persalinan,
42 hari pasca
persalinan di Indonesia
masih tinggi dibandingkan dengan AKI di negara ASEAN lainnya, di Negara
kita AKI masih menduduki urutan tertinggi di negara ASEAN. Departemen Kesehatan
mengklaim pada tahun 2003
sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti bahwa lebih dari 18.000 ibu meninggal per tahun
atau dua ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas. Besaran ini
merupakan tingkatan yang
tinggi setelah Laos,
Kamboja dan Miyanmar, permasalahan itu
merupakan permasalahan yang
amat besar yang berdampak pada kualitas SDM di Indonesia. AKI di Indonesia masih relatif
lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Risiko
kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan
dengan 1 dari 1.100 di Thailand. Berdasarkan kesepekatan internasional, tingkat
kematian maternal (maternal Mortality Rate) didefinisikan sebagai jumlah
kematian maternal selama 1 tahun dalam 100.000 kelahiran hidup.
Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target
tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang
terus menerus.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka rumusan masalah adalah Bagaimana
Sistem Surveilans Integrasi Kesehatan Ibu?
C.
Tujuan
Menyusun sebuah sistem surveilans
integrasi kesehatan ibu.
0 komentar:
Post a Comment