Saturday, September 8, 2012

Berat Badan Lahir Rendah


Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi kematian bayi khususnya pada masa perinatal (Proverawati, dkk, 2010). Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan ibu dan anak (Depkes RI, 2000; Blake, 2007; siza, 2008). Masalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal (Sitohang, 2004; Dahniar, 2007), serta dapat berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang yaitu akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental anak, serta berpengaruh terhadap penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2000).

Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi, hal ini disebabkan karena adanya kepercayaan-kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan. sementara kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi dengan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin.

Perbedaan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) dan berat badan lahir normal (BBLN) pada suku bangsa lebih dikaitkan dengan kebiasaan pola makan yang telah ada oleh masing-masing suku bangsa. Ini sangat mempengaruhi pada kondisi ibu serta gizi yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Banyak hal yang menjadi pantangan atau sebaliknya sangat dianjurkan untuk dilakukan ibu hamil. Informasi tersebut terkadang sangat menyesatkan, apakah hanya mitos atau fakta. Informasi yang tidak akurat seringkali menyesatkan, apalagi jika informasi tersebut melekat secara turun temurun sebagai suatu hal yang wajib dipatuhi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seorang ibu yang hamil terpapar oleh asap rokok dari suami atau orang yang serumah dengan ibu, sebagaimana menurut Amiruddin (2005) mengatakan bahwa karbonmonoksida dari asap rokok akan mengikat Hb dalam darah yang menyebabkan distribusi zat makanan dan oksigen yang disuplai ke janin terganggu.

Bagi ibu di saat masa kehamilan sebaiknya melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan janinnya. karena melakukan olahgara saat hamil diketahui baik untuk kesehatan ibu dan juga berdampak baik pada janin yang dikandungnya, yaitu meningkatkan kesehatan jantung bayi. olah raga pada trimester pertama atau saat plasenta terbentuk akan sangat membantu membentuk pembuluh darah ekstra sehingga ada kesempatan lebih banyak terjadinya pertukaran nutrisi antara ibu dan anak.


0 komentar: