Wednesday, September 14, 2011

masalah gizi di indonesia

Masalah gizi di Indonesia tidak urung menimbulkan perubahan yang bermakna dimana berdasarkan fenomena anak-anak penderita gizi buruk terus menyeruak. Per 2010 itu juga terkuak data misalnya di Banten ada kasus gizi buruk mencapai 9.300 anak. Per April 2011, lalu media menyampaikan kabar bahwa ada pria dewasa berumur 30-an yang meninggal karena kekurangan gizi di daerah Bekasi. Juni lalu, tersiar kabar ada seorang ibu dan anaknya dengan jelang waktu seminggu meninggal juga karena gizi buruk.
Ketika kita merujuk kepada kebijakan pemerintah yang telah dibuat dalam uu no 36 tahun 2009 pada bab VIII pasal 141, dimana didalamnya dibahas mengenai upaya pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat melalui berbagai upaya di antaranya adalah perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas dan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi, dsb. 
Bebagai kebijakan yang termaktub dalam uu tersebut ternyata belum berjalan efektif karena masyarakat tidak semua mendapatkan akses informasi dan edukasi tentang gizi dan bagaimana pengolahan bahan makanan serta pola pengasuhan anak, terutama kepada daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses kesehatan tidak dijangkau oleh pemerintah yang terkadang terhalang oleh sarana transportasi.
Selain hal itu pemerintah telah berupaya memberikan fasilitas pelayanan gratis bagi masyarakat miskin berupa jamkesmas namun kenyataan sebahagian masyarakat tidak mempergunakan jaminan kesehatan tersebut secara efektif, mereka yang berada jauh dibawah garis kemiskinan dan bertempat tinggal di daerah yang sangat terpencil bahkan terpencil sekalipun terhalang oleh transportasi, mereka lebih cenderung menggunakan uang mereka untuk hal lebih mendasar seperti kebutuhan makan sehari-hari sehingga untuk menambah beban tambahan berupa biaya transportasi ke yankes tidak mampu mereka penuhi. lalu apa yang terjadi, kenyataan yang ada program pemerintah berupa jamkesmas tidak berjalan dengan efektif. 
Dengan demikian pemerintah masih perlu memikirkan alternative pemecahan masalah tersebut dengan melakukan perbaikan-perbaikan, sebagai usulan semata alangkah baiknya jika dalam program jamkesmas ini untuk daerah tertentu (sulit mendapatkan akses yankes) diberikan biaya transportasi dari jamkesmas tersebut agar masyarakat yang benar-benar mengalami keterpurukan juga bisa merasakan pelayanan kesehatan tanpa harus berfikir panjang perihal transportasi misalnya.....
Ini sekedar opini saya.....terima kasih...                                                           

by : (Dhea_My Baby zahra)

0 komentar: