Wednesday, December 21, 2011

Rokok selalu menjadi Masalah

Penyumbang asap rokok urutan ketiga di dunia itulah Indonesia, dari 194 negara yang terdaftar Indonesia berada pada urutan ke 3 di dunia setelah china dan India, ini bukanlah sebuah prestasi namun bukan berarti kita hanya bisa menambah keterpurukan indonesia dalam hal kesehatan.

Kesadaran akan pentingnya sebuah arti sehat yang perlu ditanamkan dalam diri kita. Masalah merokok ini bukan pula sebuah hal yang baru diketahui namun sudah merupakan hal yang turun temurun dilakukan, bahkan seingat saya waktu kecil adalah orang yang merokok hanya dilakukan oleh orang yang terhormat atau dalam kalangan jawa biasa di sebut priyai atau puang (istilah bugis), dan orang yang dianggap terhormat akan merasa dihormati jika di sodorkan rokok yang merupakan adat istiadat turun temurun, namun adat seperti itu alhamdulillah mulai pudar akibat perkembangan zaman.
Sebenarnya adat istiadat itu mesti dijaga agar tetap ada namun dengan menggunakan rokok sebagai simbol adalah hal yang merugikan.

Coba kita memandang kedepan dengan melihat realitas yang ada bagaimana anak-anak yang semestinya masih sibuk bermain dan belajar ternyata sudah ada yang merokok meskipun dengan sembunyi-sembunyi awalnya dengan berdalih coba-coba, namun rokok kan bersifat adiktif sehingga dari coba-coba menjadi kebiasaan bahkan sebagian besar menjadikan rokok sebagai Life style. Apa jadinya generasi penerus bangsa jika bibit-bibitnya saja sudah tidak sehat. Sungguh sangat disayangkan sekali. 

Miris rasanya ketika memberitahukan kepada orang lain bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan anda namun dijawab "orang tua ku saja merokok sampai sekarang sehat-sehat saja". Yah dengan berdalih demikian ada banyak orang yang merokok, namun tahukah bahwa setiap orang punya daya tahan tubuh yang berbeda, jika daya tahan tubuh kuat maka kemampuan organ tubuh untuk mengalami kerusakan itu tidaklah cepat akan tetapi perlahan-lahan mengalami kerusakan.

Telah dikatakan oleh berbagai sumber bahwa rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.

Sudah banyak fakta yang nyata namun masyarakat masih juga melakukan kebiasaan ini, sebenarnya semua kebiasaan ini bisa dihilangkan jika ada kemauan yang keras untuk berhenti merokok tidak sekedar coba-coba berhenti saja. Dampak negatif bagi manusia bukan hanya dari segi kesehatan seperti saya uraikan tadi namun, merokok juga mengganggu perekonomian, anda mungkin tidak sempat berhitung atau bahkan malas membayangkan bahwa betapa banyak rokok yang anda telah bakar dan berapa banyak uang yang telah anda buang hanya untuk membeli rokok untuk dibakar. coba kita hitung berapa batang/bungkus yang dihisap perhari dikali berapa harga rokok perbatang/bungkus kemudian dikali satu tahun dan hasilnya pastilah funtustis jika ditabung dan digunakan untuk membeli keperluan yang lain.coba kita berfikir sejenak ketika sedang merokok, asapnya akan kemana ?? jika asap rokok yang dikeluarkan bisa diatur agar tidak dihirup oleh orang lain, maka kemungkinan yang sakit hanya satu orang namun jika harus di hirup orang lain, maka kemungkinan yang sakit itu akan lebih dari satu orang. 

Pemerintah telah mengambil langkah untuk membuat kawasan Tanpa rokok, wilayah yang menjadi KTR antara lain di fasilitas pelayanan kesehatan, kantor pemerintahan, tempat proses belajar-mengajar, tempat anak-anak bermain, rumah ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum serta tempat lainnya yang ditetapkan.Larangan merokok di kawasan tersebut sangat baik. Namun, untuk mengubah perilaku perokok menjadi bukan perokok bukanlah persoalan gampang. Tapi, yang tidak merokok juga harus diperhatikan. sebab zat adiktif yang terdapat pada rokok sangat berbahaya dan dapat merusak kesehatan  baik perokok atif maupun pasif, terutama kepada anak-anak, melalui upaya ini sangat jelas dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat agar terlaksana dengan baik.


yah...memang hidup itu adalah pilihan, namun kesehatan itu adalah hak setiap orang.

Kesehatan bukanlah segala-galanya, namun tanpa kesehatan segalanya tidak ada artinya

Trims  ^_^



0 komentar: