Tuesday, May 22, 2012

Ada apa dengan Rabies

Ada apa dengan Rabies mungkin kedengarannya sedikit penasaran. saya sengaja mengangkat judul ini, sebab hal ini mungkin tidak menjadi masalah yang sentral bagi masyarakat karena terjadi ketika adanya gigitan anjing gila yang kerap pada masyaarakat pada umumnya. Pada tahun 2006 pada tanggal 28 September oleh Alience for Rabies Control di canangkan sebagai hari rabies sedunia dan untuk pertama kali diadakan di Indonesia pada tanggal 4 November 2009 di Kab. Tabanan, Bali Tahun 2010.

Tahukah anda bahwa bagi saya masalah ini begitu penting sebab rabies sangat berbahaya dan mematikan jika tidak segera di tangani. namun sebelumnya saya mengawali dengan berbagi tentang melalui apakah penularan rabies tersebut.

Rabies adalah penyakit menular akut pada susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh (robdovirus) yang menyerang hewan berdarah panas dan manusia. Rabies menular melalui anjing, kera, kelelawar, domba, kucing dan sebagainya melalui air liur yang mengandung virus rabies melalui luka bekas gigitan.


Tanda-tanda penyakit yang dapat dilihat adalah manifestasi peradangan otak (encephalitis) gejala baru terlihat antara 10 hari sampai dengan 8 minggu setelah terinfeksi. Pada awal infeksi, hewan menunjukkan gejala seperti mencari tempat yang gelap dan dingin serta menyendiri, takut terhadap sinar. Pada stadium exitasi, hewan menunjukkan gejala menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak di sekitarnya dan memakan benda-benda aneh seperti kayu, besi dan yang lainnya, mengeluarkan air liur yang berlebihan (hipersalivasi) dan suaranya terdengar serak (parau), bola mata terlihat keruh dan selalu terbuka, pada stadium lanjut, hewan nampak sempoyongan, semua reflek saraf hilang (kejang) dan diakhiri dengan kematian. Sedangkan manusia yang terserang penyakit ini dapat menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut : tidak mau makan dan minum, takut terhadap air dan sinar, peka terhadap suara-suara di sekitarnya dan sellau gelisah yang diakhiri dengan kejang-kejang, koma lalu meninggal.


Rabies sebenarnya sangat berbahaya sebab jika gigitan anjing rabies misalnya mengenai daerah wajah sangat dekat dengan syaraf sehingga harus cepat mendapatkan penanganan dan terkadang untuk di daerah terpencil atau di daerah tertentu sulit mendapatkan vaksin secepatnya karena memang pengadaannya terbatas untuk ke Dinas Kesehatan baik provinsi maupun daerah terlebih ke Puskesmas. Bisa dibayangkan jika penanganannya tidak cepat dan salah akan berakibat fatal.

Ada cara sederhana yang bisa dilakukan atau tindakan dini yang dilakukan ketika melihat orang di gigit anjing atau hewan lainnya yang dicurigai rabies yakni dengan membasuh atau mengalirkan dengan air yang hangat sekitar 40 derajat celsius kemudian di cuci dengan detergen hingga bersih bahkan kalau perlu melakukan pembersihan dengan air hangat sampai bersih ke dalam luka bekas gigitan tersebut, ketika anda bisa melakukan pemencetan pada bekas gigitan meskipun mengeluarkan darah agar bekas gigitan dan air liur tadi bisa cepat dibersihkan, Insya Allah penyembuhannya bisa 90 %, setelah itu segeralah mencari vaksin melalui Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan Provinsi atau ke Pusat, karena vaksin tidak bisa di drop banyak sebab mudah kadaluarsa sehingga produksinya sedikit. Meskipun memang biaya vaksin untuk penyntikan tersebut mencapai biaya hingga 1 juta rupiah hingga selesai paket penyumtikan vaksinnya.

Saya mencoba bercerita tentang kejadian rabies dari hasil diskusi di kelas kemarin, ada seorang teman bercerita bahwa ada keluarganya yang pernah terkena anjing gila kemudian menurut si penderita dirinya tidak terinfeksi karena tidak terjadi reaksi apa-apa setelah beberapa hari setelah di gigit sebab gigitannya pun kecil pada daerah kaki, namun apa yang terjadi setelah satu tahun berlangsung sejak kejadian itu tiba2 ia terserang penyakit rabies yang tidak dia duga, sehingga dirinya cepat-cepat di vaksin dan mendapatkan pertolongan oleh petugas kesehatan, ternyata demikian pula yang terjadi dengan keluarga dosen saya kejadiannya sama setelah tergigit tidak langsung bereaksi, namun setelah setahun kemudian barulah timbul reaksi dari rabies tersebut hingga harus di rawat di rumah sakit bahkan sudah masuk ke dalam tahap parah karena sudah ingin menggigit orang yang ada di sekitarnya.

Dari kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika di gigit anjing gila sebaiknya langsung di vaksinasi saja sebab tidak menutup kemungkinan kejadian sepeti cerita nyata tersebut di atas bisa terjadi pada siapa saja. Selain itu kita mesti memahami bahwa rabies itu bukan saja bisa menginfeksi lewat gigitan saja, melainkan ketika ada luka pada tubuh kita kemudian, luka tersebut tanpa sengaja terkena liur dari anjing, kucing, atau hewan lain yang sudah terinfeksi rabies.sehingga kita perlu waspada akan hal tersebut.

Secara gamblang anda bisa melihat ciri-ciri hewan terinfeksi rabies, selain ciri diatas, saya mencoba menjelaskan dengan bahasa sederhana yaitu ketika ada anjing yang tadinya jinak kemudian tiba-tiba menjadi liar, kemudian gelisah (bergerak tanpa arah yang jelas), keluar masuk rumah atau kandang, pandangannya seperti ingin memangsa, dan menyergap apa saja yang dia temui, jika dia menemui ayam maka ia akan terus mengejarnya, jika menemui manusia maka ia akan melombat dan menggigitnya, sehingga sangatlah berbahaya ketika ia mendapatkan anak kecil yang belum paham untuk harus lekas lari ketika ada anjing atau hewan lain yang dicurigai menderita rabies karena umumnya yang meninggal karena rabies adalah anak usia < 15 tahun.

Demikian yang bisa saya bagikan kepada anda, dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalam


0 komentar: